Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Etika Berpakaian Saat Naik Motor, Longgar dan Ketat Sama Bahaya

Parwata - Rabu, 29 Maret 2017 | 21:02 WIB

Jakarta - Cukup banyak yang harus diperhatikan ketika melakukan mobilitas dengan motor. Terutama bagi kaum hawa. Salah satu dengan etika menggunakan pakaian ketika berkendara. Bukan hanya lengkap dantertutup saja, tapi juga patut memperhitungkan sisi keselamatan. Baik terhadap diri sendiri maupun pihak lain.

Untuk saat ini sangat banyak kaum wanita yang naik motor pakai baju gamis atau penutup aurat lainnya. Bagus memang, tapi terkadang justru memberi potensi membahayakan dalam keselamatan.

"Kalau mereka pakai gamis sebetulnya boleh atau enggak sih? Tentu boleh, tetapi kalau menyangkut keamanan itu jawabanya enggak aman. Karena pakaian itukan terlalu besar dan kalau kena angin bisa terbang-terbang," kata Sony Susmana, ahli madya trainer dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Dengan baju yang panjang serta longgar dan potensi ‘terbang’ ketika tertiup angin bisa membahayakan diri dan pengendara lain. Bisa dibayangkan jika ternyata baju tersebut tersangkut di bagian kendaraan lain.

Otomatis, akan langsung menarik jatuh pengendara motor. Bahaya lainnya, bisa tersangkut dengan rantai atau masuk dalam jeruji roda. Efeknya sama, yakni akan langsung menarik jatuh.

Sedangkan, potensi bahaya bagi pengendara lain, karena pandangannya yang terhalang oleh ‘lambaian’ baju tersebut. Pengguna motor bahkan mobil sekalipun tak bisa melihat ke depan.

Selain itu, pakaian yang terlalu minim juga bisa menjadi potensi bahaya. "Kalau pakaian minim itu sih lebih ke mindset yang melihatnya itu. Kalau memang dari awal cara dia berpikirnya sudah negatif, apapun dia melihatnya pasti sudah jelek.

Jadi hal itu lebih ke external distraction atau disebut mengganggu pengguna jalan untuk melihat hal tersebut," tambah warga Bekasi ini. Untuk pakaian yang aman saat berkendara, ada patokannya. Baik bagi pengendara maupun penumpang. “Jadi yang aman itu menggunakan celana panjang, atasan tidak longgar serta tidak berwarna gelap,” sebut Sony.

Dengan celana panjang, posisi duduk bisa lebih nyaman dan kecil kemungkinan tersangkut di rantai atau komponen roda. Sedangkan terkait warna, hindari warna gelap. Karena warna- warna tersebut menyimpan panas, sehingga badan atau kulit bisa dehidrasi.

Sayangnya, terkait dengan pakaian tersebut, benar-benar tak bisa dibatasi. Baju panjang, baju longgar, baju minim dan lainnya. Karena memang tidak ada hukum yang mengatur hal tersebut. ‘Hukum tak tertulis’ yang ada hanya terkait dengan keamanan saja.

Maka, dituntut kesadaran baik pengendara maupun penumpang untuk berpakaian layak saat naik motor. (MAS, toncil / Otomotifnet.com)

 

 

Editor : Parwata

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa