2. Hasil komoditas di Pulau Jawa belum membaik.
“Sehingga mempengaruhi pergerakan ekonomi mikro. Sebaliknya, penjualan di luar Pulau Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan justru membaik.”
“Hal ini berkat hasil komoditas seperti karet dan minyak sawit mulai bagus harganya. Pun begitu dengan batubara di Kalimantan. Sehingga meningkatkan daya beli masyarakat disana,” beber Sigit.
3. Dana desa tidak menggerakkan penjualan motor.
“Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan dana desa yang cukup besar. Sejak beberapa tahun jumlahnya terus meningkat 3 kali lipat.’
“Yakni mencapai Rp 760 triliun. Hal ini tentu membangun ekonomi kerakyatan, sehingga perputaran uang di pedesaan menjadi tumbuh,” sebutnya lagi.
4. Income pekerja berkurang.
“Kalau sebelumnya para pekerja bisa mendapat income tambahan melalui lembur, kini banyak perusahaan mengurangi lembur.”
“Sehingga income berkurang, untuk membeli barang sekunder seperti motor tentu akan berpikir memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu,” katanya.
5.Regulasi perpajakan (pajak progresif).
Editor | : | toncil |
KOMENTAR