"Sangat menyenangkan untuk dikemudikan, dan merupakan salah satu ikon Mini tahun ‘60-an yang sangat fotogenik dan bikin kangen,” lanjutnya.
"Itu model tahun 1964, jadi banyak kekurangannya,” tutur Hilary.
"Tidak memiliki indikator apapun, dan saya harus menurunkan jendela secara manual dan menjulurkan tangan saat saya ingin berbelok di tikungan,” jelasnya.
"Tidak ada radio, tidak ada pemanas dan tidak memiliki AC, tetapi kondisinya benar-benar sempurna," ceritanya.
Mobil itu semakin penting dalam kehidupan Hilary, karena ia dipertemukan dengan Dennis yang akhirnya menjadi suaminya.
"Pea membawa kita bersama. Jika bukan karena mobil itu, saya mungkin tidak akan pernah bertemu jodoh saya," ucap Hilary mengingat masa indah dulu.
Kini ketika membeli Mini Cooper terbaru awal tahun ini, Hilary memutuskan untuk memburu pelat nomor tadi.
Ia mencarinya secara online dan menemukan penjualnya di regplates.com
"Yang membuat saya takjub, mereka punya. Saya harus memilikinya,” girang Hilary.
“Biaya 1.200 poundsterling (Rp 20,7 juta) merupakan harga yang masuk akal untuk pelat nomor pribadi,” imbuhnya.
"Saya sangat senang memiliki Green Pea baru. Saya tidak akan melepaskan pelat itu lagi, itu akan tinggal bersama saya selamanya," pungkas Hilary.
Kisah yang mengharukan. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR