Jakarta-Semua pasti tahu ban, menempel ke jalan bentuknya bulat, berwarna hitam berbahan karet dan melilit pelek.
Tugasnya cukup komplit, enggak cuma berputar dan menggelinding di jalan.
Namun mesti menahan bobot motor dan pengendara, sampai meredam getaran akibat permukaan jalan yang tak rata.
Berikut diulas kontruksi ban secara detail tiap lapisannya, profil ban secara umum dan beda ban tubeless dan tube type. Yuk disimak.
Konstruksi Ban
Ban punya konstruksi berlapis, dan tiap lapisan punya fungsi masing-masing.
- Tread, merupakan telapak ban yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan
- TUC (tread under chusion), merupakan lapisan perantara antara tread dan ply, untuk mencegah ban melendung atau habis tak rata. Namun tak semua merek menggunakannya.
- Ply, lapisan yang terbuat dari benang, nylon atau aramid, fungsinya sebagai penguat ban. Semakin kecil ban maka ply semakin sedikit, makin besar makin banyak sehingga kuat.
- Cushion Rubber, bantalan penguat sisi dalam setelah lapisan ply.
- Inner Liner, lapisan terluar di bagian dalam, adanya di ban tubeless karena fungsinya sebagai pengganti ban dalam.
- Apex, berguna memperkuat bead, namun enggak semua pakai apex, lebih banyak ditemukan di ban yang butuh kekuatan ekstra seperti untuk motocross.
- Chafer, fungsinya seperti apex untuk memperkuat bead tapi komposisinya bahannya berbeda.
- Bead, kawat yang dijadikan dudukan sebagai fondasi dasar ban.
Profil Ban
Secara umum ternyata ada 4 jenis profil ban, yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D.
Apa bedanya?
Ternyata didasarkan pada bentuk permukaan ban (tread) serta perbandingan lebar telapak dan penampang totalnya.
- Tipe A, bentuk permukaan ban membulat dengan lebar total dan penampang beda tipis. Penggunaan untuk jalan raya dengan kecepatan rendah.
- Tipe B, bentuk permukaan ban membulat namun lebar total melebihi lebar penampang ban. Penggunaan untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi.
- Tipe C, bentuk permukaan ban kasar dengan lebar total dan penampang beda tipis. Penggunaan untuk kondisi on dan off the road.
- Tipe D, bentuk permukaan ban kasar dengan lebar total melebihi lebar penampang. Penggunaan untuk kondisi off the road.
Ban Tubeless VS Ban Tube
Ban tubeless tak membutuhkan lagi ban dalam.
Karena konstruksinya memungkinkan angin enggak keluar. Itu lantaran ada lapisan tambahan yaitu cushion rubber dan inner liner, lalu di bagian yang menempel pelek ada chafer.
Sementara ban tube type tak ada ketiga lapisan di atas, makanya kontruksinya lebih lembek.
Pelek Ban Tubeless VS Pelek Ban Tube
Penggunaan ban tubeless ternyata menuntut pelek khusus pula, yaitu double flat hump.
Itu berupa tonjolan di sisi dalam pelek yang fungsinya sebagai pengunci ban saat terpasang.
Sehingga ban terpasang lebih kuat dan angin tak mudah keluar. Mudahnya bisa lihat tulisan di peleknya, yang bisa pakai ban tanpa ban dalam ada tulisan ‘tubeless’.
Sedang pelek biasa kodenya MT.
Jadi jangan paksakan pelek biasa pakai ban tubeless ya!
Editor | : | erie |
KOMENTAR