Otomotifnet.com - Inreyen atau masa break-in merupakan saat di mana komponen-komponen pada mesin motor saling menyesuaikan.
"Inreyen itu kan adaptasi atau penyesuaian, namanya komponen baru pasti kan butuh yang namanya adaptasi atau penyesuaian," terang Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop Jakarta.
(BACA JUGA: Perhatikan, Ini Dia Oli Yang Bisa Dipakai Di Mesin Bensin Dan Diesel)
"Jadi komponen dalam mesin tidak boleh langsung digeber dengan rpm tinggi, karena komponen seperti blok, ring piston, dan piston masih menyesuaikan," terang Anditia.
Jadi proses inreyen motor ini berhubungan langsung dengan daya tahan mesin, sob.
"Karena kalau cara inreyen-nya salah, itu berpengaruh langsung sama ketahanan mesin, pasti komponen-komponen mesin akan lebih cepat aus dibandingkan jika melakukan inreyen dengan benar," tambah Anditia.
(BACA JUGA: Kerennn...Ini Profil Honda Forza 300 Yang Baru Saja Diperkenalkan, Masak Gak Naksir)
"Misalnya pada saat odometer menyentuh angka 20.000 km harusnya piston dan blok masih bagus, tapi karena tidak melakukan inreyen dengan benar jadinya sudah pada baret dan harus diganti," ucapnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR