Mesin 1 silinder SOHC berpendingin udara pada Cross X 200 ES, punya tenaga yang cukup menyenangkan untuk penggunaan harian.
Kapasitas murninya 198,8 cc, masih karburator yang menghasilkan tenaga maksimal 17,4 dk pada 8.000 rpm dan torsi 15 Nm di 6.500 rpm.
Lucunya knalpot bawaan motor ini bentuk dan suaranya gahar macam knalpot aftermarket.
Bahkan juga dilengkapi db killer yang dapat dilepas. Enggak perlu ganti-ganti knalpot deh.
Beda dengan Cross X 250 ES yang menggunakan mesin 249,6 cc, 1 silinder SOHC berpendingin cairan dengan karburator Dell’Orto 34 mm.
Tentu memiliki tenaga lebih gahar, klaimnya 25,4 dk di 9.000 rpm dan torsi 23 Nm pada 7.000 rpm.
(BACA JUGA: Gimana Perasaan Kalian Bro? Lihat Motor 125cc Kerennya Kayak Gini)
Pengendara jadi tidak perlu takut kehilangan tenaga, karena tiap bukaan gas mesin akan langsung merespon dengan cepat, blarrr!
Sayangnya, nah ini dia fakta pentingnya.
Angin knalpot tipe 250 bertabrakan dengan lampu sein kanan, membuat suara sedikit cempreng dan lampu sein gosong.
Panas knalpot juga terasa pada kaki kanan, meskipun sudah diberikan pelindung tapi hawanya tetap terasa menyengat.
(BACA JUGA: Ngilu, Rangka Honda CB Ini Patah, Gimana Ngelasnya?)
Untuk penyaluran tenaga, karena keduanya memiliki perbandingan rasio cenderung rapat khas trail, jadi harus sering-sering mengganti gigi saat berakselerasi terutama untuk tipe 200 yang hanya 5 percepatan, untuk tipe 250 memiliki 6 percepatan.
Mesin yang berkitir cepat membuat pengendara mudah menyentuh limiter di angka 10.000 rpm.
Tarikan awal dari 0-60 km/jam ternyata cukup sepadan, catatan waktunya sama 4,3 detik.
Tapi setelah itu yang versi 250 tentu jauh lebih responsif, tampak untuk meraih 0-80 km/jam cuma 6,7 detik, sedang yang 200 7,5 detik.
Untuk data tesnya bisa dicek di tabel.
Anehnya, kedua mesin motor ini susah untuk idle alias langsam, sehingga pengendara harus menahan gas saat berhenti agar mesin tidak mati.
Sepertinya setingan karburator terlalu boros, karena asap knalpotnya bikin pedih mata.
(BACA JUGA: Ngilu... Lengan Ayun Yamaha NMAX Patah, Nyaris Buntung Ketabrak Mobil)
Konsumsi Bahan Bakar
Setelah dipakai berkendara selama seminggu, mulai dari macet, ngebut di jalan lengang dan bermain di trek off-road, konsumsi rata-rata yang didapat Viar Cross X 200 ES sebesar 21 km/liter dan 15 km/liter untuk Viar Cross X 250 ES. Itu pakai bahan bakar RON 95 dengan metode full to full.
Terasa cukup boros ya? Bisa karena mesin harus selalu berkitir dalam putaran tinggi, dan setelan karburator yang terlalu boros.
Mesti seting ulang karburator nih biar lebih irit.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR