Otomotifnet.com - Apabila Anda suka main adventure off-road tetapi bosan dengan merek Jepang lantaran pilihan terbatas, kemudian kalau pakai keluaran Eropa terlalu mahal, maka merek lokal seperti Viar bisa jadi alternatif.
Masih ragu dengan kualitas dan kemampuannya?
Guna menjawabnya OTOMOTIF langsung melakukan test ride, bahkan 2 model Viar sekaligus, yaitu Cross X 200 ES dan Cross X 250 ES.
Cross X 200 ES dipasarkan oleh PT. Triangle Motorindo dengan banderol Rp 27,060 juta, sedangkan Cross X 250 ES Rp 42,730 juta, keduanya on the road (OTR) Jakarta.
Dalam waktu seminggu, OTOMOTIF sempat mengetesnya di lintasan on dan off-road. Seperti apa impresi berkendaranya? (Tim OTOMOTIF/Otomotifnet.com)
Desain
Desain Viar Cross X layaknya motor special engine yang didominasi garis-garis tajam, namun ditambahkan perangkat lalu lintas.
Batok lampu tempat bersarangnya headlamp jika diperhatikan sekilas mirip milik Kawasaki KLX 150, tetapi mika lampunya lebih menonjol.
Beda dengan tipe 250 yang lebih gepeng dengan sepatbor yang bentuknya landai, selain itu terdapat penutup cakram depan yang tidak dimiliki tipe 200.
(BACA JUGA: Modifikasi Minerva R150VX, Selera Tinggi Biker Bandung)
Geser ke samping, ada shroud yang bentuknya tajam dan agak minimalis.
Lucunya di balik shroud tipe 200, terdapat kisi-kisi pengarah angin namun tidak ada radiator, sedangkan tipe 250 cc memang mengarah angin ke radiator.
Well, setidaknya di tipe 200 berguna mengarahkan angin untuk mendinginkan mesin.
Kemudian pada setang Viar sudah menyematkan hand guard, yang sangat berguna saat bermain di tanah, untuk melindungi tangan pengendara ketika jatuh.
(BACA JUGA: Jarang Yang Tahu, Honda Punya CBR, Yamaha Punya YBR, Tapi Jangan Berharap Banyak)
Tipe 250 segitiga atas dan bawah sudah berbahan alumium warna merah yang lebih kuat dan keren.
Lanjut ke belakang, Cross X 200 dilengkapi stop lamp LED, tapi sein masih bohlam di sampingnya.
Beda dengan tipe 250 yang sudah LED untuk stop lamp maupun sein. Di bawahnya terdapat sepatbor mungil yang juga jadi rumah pelat nomor.
(BACA JUGA: Nyaris Tertipu! Dari Jauh KLX150 dan Xabre, Begitu Dekat Bukan Dua-Duanya!)
Fitur & Teknologi
Mulai dari panel instrumen, kedua motor ini memiliki spidometer digital berukuran mungil yang serupa dengan latar hijau.
Sayangnya cahayanya kurang terang, sehingga sulit melihatnya, apalagi posisinya tidak menghadap pengendara dan sedikit terhalang slang rem.
Isinya ada spidometer, tachometer, gear position indicator, odometer dan trip.
Tak ada fuel meter.
(BACA JUGA: Ternyata, Ini Dia Kepanjangan CBR, YZF, KLX dan GSX)
Sayangnya pada tipe 200 yang kami tes, indikator lampu jauh dan posisi netral tak menyala saat digunakan.
Hanya indikator sein yang berfungsi normal. Bagian Q&C perlu lebih teliti nih.
Uniknya, di tipe 250 untuk menyalakan motor menggunakan electric starter pengendara harus menginjak atau menekan rem layaknya skutik, selain itu tombol starter berada di panel setang kiri bagian depan yang biasa digunakan untuk lampu dim.
Geser ke bagian peredam kejut, mantap nih karena Viar melengkapi suspensi depan upside down dan monosok di belakang, bahkan khusus Cross X 250 ES memiliki setelah lengkap, ada compression, preload dan rebound di suspensi depan dan belakang.
Untuk roda, keduanya pakai pelek jari-jari 21 inci dan 18 inci berbahan aluminium yang dibalut karet bundar IRC Motocross iX-05H berukuran 80/100-21 dan 100/100-18.
Gripnya cukup mumpuni kalau untuk main adventure off-road.
(BACA JUGA: Gak Nyangka, Cafe Racer Ini Ternyata KLX150, Pantes Bodi Cingkrang, Indentitas Nyaris Gak Dikenali)
Riding Position & Handling
Ketika naik, kaki tester dengan tinggi 170 cm harus jinjit saat duduk.
Pantas saja, karena tinggi joknya mencapai 910 mm pada tipe 200 dan 920 mm di tipe 250. Jangkung banget khas motor garuk tanah.
Posisi duduknya pun khas, setang dekat dengan jok dan kaki jauh dari footstep yang posisinya di tengah.
Bentuk joknya tentu khas panjang dan sempit, karakter busanya keras dan kulitnya kaku, sehingga bokong akan terasa panas dan pegal jika berlama-lama duduk di atasnya.
Mungkin karena naik trail di alam sebenarnya memang jarang duduk ya!
(BACA JUGA: Males Turun Motor, Biker KLX Keluarkan Aksi Nyeleneh Lewati Rintangan)
Kemudian jika dipakai harian membelah padatnya lalu lintas, harus berhati-hati agar setang tidak mentok spion mobil karena lebar.
Namun, setang yang lebar ini berkontribusi positif dalam handling yang terasa lebih sigap.
Kedua suspensinya memiliki karakter keras, padahal setelan preload dan compression sudah paling soft.
Badan jadi terguncang saat melewati speed trap atau menghajar lubang.
Namun untuk tipe 250 memiliki karakter yang lebih empuk sehingga lebih nyaman.
(BACA JUGA: Diam-Diam Yamaha Punya Saingan KLX Dan CRF, Kenalan Dulu Sama WR250 R)
Terbukti juga saat dijajal di sirkuit motocross yang berada di BSD, Tangerang.
Tipe 250 lebih nyaman untuk melahap rintangan secara kencang, dan dapat mendarat lebih halus dibanding tipe 200 yang lebih keras.
Soal handling, Viar Cross X 200 ES dengan berat kosong 115,8 kg dan Cross X 250 ES memiliki berat kosong 120 kg terasa ringan, baik saat pindah jalur maupun sewaktu bermain tanah di trek motorcross.
Sisi pengereman kedua motor ini menggunakan wave disc 240 mm dijepit kaliper 2 piston untuk depan dan 1 piston belakang.
Karakter remnya bagel, sehingga pengendara perlu tenaga lebih agar motor berhenti, handle rem pun terasa jauh.
(BACA JUGA: Setidaknya, Ini 4 Kelebihan Honda Untuk Menghadapi Kawasaki KLX 150)
Performa
Mesin 1 silinder SOHC berpendingin udara pada Cross X 200 ES, punya tenaga yang cukup menyenangkan untuk penggunaan harian.
Kapasitas murninya 198,8 cc, masih karburator yang menghasilkan tenaga maksimal 17,4 dk pada 8.000 rpm dan torsi 15 Nm di 6.500 rpm.
Lucunya knalpot bawaan motor ini bentuk dan suaranya gahar macam knalpot aftermarket.
Bahkan juga dilengkapi db killer yang dapat dilepas. Enggak perlu ganti-ganti knalpot deh.
Beda dengan Cross X 250 ES yang menggunakan mesin 249,6 cc, 1 silinder SOHC berpendingin cairan dengan karburator Dell’Orto 34 mm.
Tentu memiliki tenaga lebih gahar, klaimnya 25,4 dk di 9.000 rpm dan torsi 23 Nm pada 7.000 rpm.
(BACA JUGA: Gimana Perasaan Kalian Bro? Lihat Motor 125cc Kerennya Kayak Gini)
Pengendara jadi tidak perlu takut kehilangan tenaga, karena tiap bukaan gas mesin akan langsung merespon dengan cepat, blarrr!
Sayangnya, nah ini dia fakta pentingnya.
Angin knalpot tipe 250 bertabrakan dengan lampu sein kanan, membuat suara sedikit cempreng dan lampu sein gosong.
Panas knalpot juga terasa pada kaki kanan, meskipun sudah diberikan pelindung tapi hawanya tetap terasa menyengat.
(BACA JUGA: Ngilu, Rangka Honda CB Ini Patah, Gimana Ngelasnya?)
Untuk penyaluran tenaga, karena keduanya memiliki perbandingan rasio cenderung rapat khas trail, jadi harus sering-sering mengganti gigi saat berakselerasi terutama untuk tipe 200 yang hanya 5 percepatan, untuk tipe 250 memiliki 6 percepatan.
Mesin yang berkitir cepat membuat pengendara mudah menyentuh limiter di angka 10.000 rpm.
Tarikan awal dari 0-60 km/jam ternyata cukup sepadan, catatan waktunya sama 4,3 detik.
Tapi setelah itu yang versi 250 tentu jauh lebih responsif, tampak untuk meraih 0-80 km/jam cuma 6,7 detik, sedang yang 200 7,5 detik.
Untuk data tesnya bisa dicek di tabel.
Anehnya, kedua mesin motor ini susah untuk idle alias langsam, sehingga pengendara harus menahan gas saat berhenti agar mesin tidak mati.
Sepertinya setingan karburator terlalu boros, karena asap knalpotnya bikin pedih mata.
(BACA JUGA: Ngilu... Lengan Ayun Yamaha NMAX Patah, Nyaris Buntung Ketabrak Mobil)
Konsumsi Bahan Bakar
Setelah dipakai berkendara selama seminggu, mulai dari macet, ngebut di jalan lengang dan bermain di trek off-road, konsumsi rata-rata yang didapat Viar Cross X 200 ES sebesar 21 km/liter dan 15 km/liter untuk Viar Cross X 250 ES. Itu pakai bahan bakar RON 95 dengan metode full to full.
Terasa cukup boros ya? Bisa karena mesin harus selalu berkitir dalam putaran tinggi, dan setelan karburator yang terlalu boros.
Mesti seting ulang karburator nih biar lebih irit.
Kesimpulan
Dari tes kali ini, bisa disimpulkan bahwa Viar Cross X 200 ES dan X 250 ES bisa jadi alternatif penggemar adventure, karena punya tenaga yang sangat mumpuni terutama yang tipe 250, fiturnya pun bagus terutama suspensi.
Soal tampilan juga tak kalah keren dengan trail kebanyakan. Hanya saja beberapa detail memang perlu perhatian lebih, terutama setingan karburator agar konsumsi bensin lebih efisien. Soal harga tergolong sedang, murah tidak mahal juga tidak.
TABEL SPESIFIKASI VIAR CROSS X 200 ES
TIPE MESIN 4 Langkah, 2 Katup SOHC, Berpendingin Udara
SUSUNAN SILINDER Silinder Tunggal
DIAMETER X LANGKAH 65,5 x 59 mm
VOLUME SILINDER 198,8 cc
DAYA MAKSIMUM 13 Kw (17,43 dk)/8.500 rpm
TORSI MAKSIMUM 15 Nm/7.000 rpm
SISTEM STARTER Electric Starter & kick starter
SISTEM PELUMASAN Pressure-splashed
KAPASITAS OLI MESIN 0,8 l
SISTEM BAHAN BAKAR Karburator
TIPE KOPLING Wet Multi-plate
TIPE TRANSMISI Manual 5 percepatan
DIMENSI
P X L X T 2.040 x 870 x 1.390 mm
JARAK SUMBU RODA 1.420 mm
JARAK TERENDAH KE TANAH 205 mm
TINGGI TEMPAT DUDUK 910 mm
BERAT KOSONG 115,8 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN 6,5 L
RANGKA
TIPE RANGKA Twin Spar Steel
SUSPENSI DEPAN Upside Down
BAN DEPAN IRC Motocross iX-05H 80/100-21
BAN BELAKANG IRC Motocross iX-05H 100/100-18
REM DEPAN Wave Disc 2 piston
REM BELAKANG Wave Disc 1 piston
SUSPENSI BELAKANG Monosok dengan Unitrack
KELISTRIKAN, SISTEM PENGAPIAN CDI
Data tes Viar Cross X 200 ES
0-60 km/j : 4,3 detik
0-80 km/j : 7,5 detik
0-100 km/j: - detik
0-100 m: 7,5 detik (@80 km/j)
0-201 m: 11,7 detik (@91,3 km/j)
0-402 m: 19,5 detik (@93,4 km/j)
Top speed di Racelogic: 96,3 km/j
Top speed di spidometer: 100km/j
Konsumsi bensin: 21 km/L
DATA SPESIFIKASI VIAR CROSS X 250 ES:
P x L x T: 2.120 x 810 x 1.250 mm
Jarak sumbu roda : 1.440 mm
Jarak terendah ke tanah : 320 mm
Tinggi tempat duduk : 920 mm
Berat kosong : 120 kg
Tipe Suspensi Depan: Upside Down
Tipe Suspensi Belakang: Monoshock Uni-track System
Rem Depan: Disc Brake 240 mm
Rem Belakag: Disc Brake 240 mm
Ban Depan: IRC 80/100-21
Ban Belakang: IRC 100/100-18
Kapasitas tangki bensin : 6,7 liter
Tipe Mesin: 4 langkah SOHC 4 klep
Diameter x Langkah: 77 mm x 53,6 mm
Kapasitas mesin: 249,6 cc
Tenaga Maksimal: 25,4 dk/9.000 rpm
Torsi Maksimal: 23 Nm/7.000 rpm
Kopling: Manual Multiplate Wet Clutch
Gigi transmisi: 6 kecepatan
Data tes Viar Cross X 250 ES
0-60 km/j: 4,3 detik
0-80 km/j: 6,7 detik
0-100 km/j: 10,8 detik
0-100 meter: 7,2 detik (84,3 km/j)
0-201 meter: 11 detik (100,6 km/j)
0-402 meter: 17,6 detik (115,6 km/j)
Top speed di Racelogic: 120,1 km/j
Top speed di spidometer: 128 km/j
Konsumsi bensin: 15 km/L
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR