Material
Dengan jenis motor yang berbeda, peruntukan motor yang berbeda, otomatis material yang digunakan juga berbeda.
Mayoritas menggunakan logam dengan proses casting.
“Proses pembuatannya dengan cara casting atau cor dengan metode gravitiy cast atau low preassure gravity cast,” terang Benny Saputra dari One3 Motoshop.
Untuk pelek high performance memiliki material yang lebih beragam, seperti aluminium, magnesium, sampai karbon.
Metode pembuatannya juga berbeda, salah satunya forging.
Benny yang juga pengimpor official pelek merek OZ Racing menuturkan, teknologi forging peruntukannya lebih ke kekuatannya dan bobot yang lebih ringan, sehingga banyak digunakan untuk motor performa tinggi.
(BACA JUGA: Sakti... Anak Muda Ditantang Berantem, Sekali Pukul Motor Lawan Hancur Kebagi Dua)
“Pelek forging atau tempa itu punya kelebihan di desain yang lebih simpel, yang berujung pada minimisasi volume dan bobot, tapi punya kekuatan yang setara,” ujarnya.
Kemudian jika dibandingkan material aluminium, pelek magnesium memiliki bobot yang lebih ringan lagi.
Namun, meski begitu ada beberapa hal yang patut diperhatikan, salah satunya rawan oksidasi.
“Harus dilindungi cat, tidak boleh terpapar bebas kalau catnya terkelupas,” wanti Benny.
Tetapi tak perlu khawatir apabila material dan proses pembuatannya bagus, pelek forging akan lebih awet jika mengalami accident, tidak sampai pecah hanya penyok pada sisinya.
Beralih ke material karbon, pelek ini dibuat dengan cetakan yang kemudian divakum.
Untuk penguat, pada bibir pelek terdapat steel belt atau sabuk baja yang melingkar di kanan dan kiri.
(BACA JUGA: Kocak, Udah Ngebut Sampe Nunduk-Nunduk, Masih Kalah Cepet Sama Bebek Angkat Roda Depan)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR