Menurut Eko, pihaknya sudah menghormati kesepakatan awal yang dilakukan, namun pihaknya menyerahkan hak memilih angkutan kepada calon penumpang.
(BACA JUGA: )Biar Enggak Bingung, Bedanya Honda CB dan CG Series, Ternyata Ada di Dalam Mesin
“Lagian calon penumpang juga yang memilih untuk mau naik angkot apa ojek.
Bahkan jarak kita menunggu penumpang cukup jauh dari Stasiun Jember, sekitar lebih dari 350 meter sesuai kesepakatan,” jelasnya.
“Kita tetap menunggu di sini (depan toko retail), karena menurut kami, sudah sesuai kesepakatan."
"Ini rekan-rekan dari paguyuban juga mulai datang, sekali lagi kita mencari nafkah untuk keluarga,” tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, salah satu pengemudi ojek pangkalan Suryadi menyampaikan, pihaknya menegaskan kepada ojek online itu untuk menghargai kesepakatan yang dilakukan di mapolres kemarin.
(BACA JUGA: Danilo Petrucci Buka-bukaan: Orang Ini yang Bisa Kalahkan Marc Marquez di Austria)
“Jelas ini saya juga pegang (lembar) fotokopi kesepakatan kemarin, bahwa ojek online harus menunggu penumpang dari jarak 350 meter dari stasiun.
Lah kalau di sini, kan kurang dari jarak yang disepakati. Ini melanggar,” tegasnya.
Karena tidak digubris pihaknya pun akan menyampaikan hal ini ke paguyuban ojek pangkalan untuk disampaikan ke Kapolres.
“Saya akan ke mapolres bersama rekan-rekan, karena ini melanggar kesepakatan,” tandasnya.
Sementara itu, Imania penumpang transportasi online mengaku lebih nyaman menggunakan moda transportasi baru itu. Dirinya menyayangkan konflik ini dapat terjadi.
"Lebih nyaman pake online ya, lebih cepat juga sampainya langsung depan rumah, cukup disayangkan ya konflik rezeki sudah ada yang mengatur," tutup gadis asal Sidoarjo yang kuliah di salah satu Universitas di Jember itu.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lagi, Ricuh Antara Ojol Vs Opang Gara-gara Hal Ini,
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR