“Harga karet dudukan per Grand Livina berada di kisaran Rp 400 ribu,” terang Santoso lagi.
Wajib waspadai juga kabel fleksibel pada setir yang bisa saja terputus karena umur pakai.
“Ketika kabel tersebut terputus, maka klakson, lampu-lampu dan airbag tidak akan berfungsi,” ungkap Ferdy yang pernah mengalami masalah ini.
Harga komponen housing steer ini terbagi menjadi non airbag dengan banderol Rp 1,6 juta dan airbag seharga Rp 1,9 juta.
Terakhir, harap perhatikan urusan pemilihan oli mesin.
Standarnya menggunakan spesifikasi 10W-30.
Namun karena menginginkan sirkulasi yang ringan, terkadang kekentalan 5W-30 dipilih.
Tetapi jangan heran bila oli dengan spek ini lebih cepat habis.
“Iklim di sini yang panas membuat kerja mesin menjadi semakin berat, panas dan jugamemperbesar resiko menguapnya oli,” wanti Ferdy.
Bila bersikukuh mengandalkan oli encer ini, maka jadwal penggantian wajib dipersingkat. Paling tidak setiap 5.000 km.
(BACA JUGA: Grand Livina Pake Washer Innova, Semburan Lebih Rata)
Seperti umumnya mobil dengan pintu belakang besar, tentu beban engselnya cukup berat menahan pintu.
Utamanya setelah digunakan puluhan ribu kilometer jarak tempuhmya.
“Baut-baut engsel, sokbreker dan pengait perlu diperiksa,” tutur Sugiyanto dari bengkel Pondok Motor di Jatiwaringin, Jakarta Timur.
Jika tidak saat bergerak karet-karet pintu akan mengeluarkan bunyi bergesekan.
Setel pintu pada bengkel resmi atau ahli pintu.
Sementara bila sokbreker bagasinya sudah mulai lemah, maka kemampuannya dalam menopang bagasi akan berukurang atau hilang sama sekali.
Efeknya, pintu bagasi tak dapat ditahan ketika sedang terbuka secara optimal.
Solusinya, bisa dengan mengganti sokbreker bagasi dengan yang baru.
Harganya cukup bervariasi, yakni mulai dari Rp 200 ribuan hingga Rp 500 ribuan sepasang.
(Tomo/Otomotifnet.com)
Editor | : | Iday |
KOMENTAR