Laporan Langsung Andhika Arthawijaya Dari Prancis
Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu OTOMOTIF sempat mengulas soal rasa berkendara SUV Mitsubishi berteknologi plug-in hybrid, yaitu Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Tapi, mobil yang digerakkkan oleh motor listrik tersebut merupakan produksi 2015.
Nah, sekarang sudah ada keluaran terbarunya yang akan dipasarkan tahun depan.
“Mitsubishi Outlander PHEV terbaru ini baru diperkenalkan dalam Geneva Motor Show pada Maret 2018 lalu."
"Dan akan dipasarkan di Eropa pada Oktober mendatang,” beber Daniel Georges Nacass, General Manager Public Relations Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Europe.
OTOMOTIF dan beberapa rekan media dari Indonesia lainnya serta dari Thailand dan Philipina, merasakan langsung impresi Outlander PHEV 2019 ini dari sebuah desa sebelah Barat kota Marseille, di kawasan Saint Saturnin..
(BACA JUGA: Pajero Sport Pakai Grill Alphard, Kalau Cuma Dari Depan, Bisa Salah Tebak)
DESAIN
Bila dibanding generasi sebelumnya, Outlander PHEV 2019 ini mengalami beberapa penyegaran di hampir semua sektor.
Termasuk pada desain eksterior maupun interior.
Terlihat pada desain bagian depan mobil ini yang mengusung konsep Dinamics Shield khas pabrikan berlambang tiga berlian ini.
Bentuk grilnya kini tampil lebih futuristik dan aerodinamis.
Dipadu headlamp dengan desain lebih sipit yang disokong teknologi LED terbaru, sehingga menambah kesan modern.
Begitu pula pada tampilan samping dan buritan yang kini lebih dinamis.
Pada bagian interior, perubahan terlihat pada kontur jok yang sekarang didesain lebih sporty, dengan busa jok yang lebih empuk.
(BACA JUGA: Pajero Sport Menyalahi Kodrat, Pakai Per CR-V, Cepernya Kayak Sedan)
MOTOR PENGGERAK DAN GENERATOR
Selain perubahan kecil pada eksterior dan interior, di sektor motor penggerak dan mesin pembangkit listriknya pun mengalami perubahan.
Mesin motor bakar yang bertugas sebagai generator pembangkit listrik untuk sistem pengisian ke baterai lithium ion yang digunakan sebelumnya menggunakan mesin 4B11 berkapasitas 2.0 liter.
Kapasitas 2.000 cc bertenaga 150 PS (148 dk) dan torsi 197 Nm.
Kini diganti pakai mesin 2.4 L (2.400 cc) MIVEC DOHC, yang mampu memuntahkan tenaga 99 kW (132,7 dk) dan torsi 211 Nm.
(BACA JUGA: Benar-Benar Simpel, Alasan DJ Cantik Ini Boyong Pajero Sport Baru Secara Online)
Sementara untuk motor listrik sebagai penggerak roda, pada generasi terbaru ini motor listrik yang menggerakkan roda belakang diklaim lebih bertenaga 10% dari versi sebelumnya
Yaitu berkekuatan 70 kW atau setara 94 dk.
Kalau pada versi sebelumnya, hanya berkekuatan 89 dk atau sekitar 66 kW.
Sedangkan motor listrik yang menggerakkan roda depan, tetap berkekuatan 60 kW atau setara 80,5 dk.
Sehingga kalau dijumlahkan, entakan tenaganya kira-kira setara dengan 174,5 dk.
Sepertinya imbas dari perubahan pada kekuatan motor listrik dan pergantian mesin berbahan bakar sebagai generator, kapasitas baterai turut ditingkatkan.
Bila pada Outlander PHEV sebelumnya menggunakan baterai lithium ion berkapasitas 12kWh 300 Volt, kini ditingkatkan jadi 13,8 kWh 80 cells.
Dengan daya sebesar itu, jika menggunakan EV mode, compact SUV plug-in hybrid ini diklaim mampu menempuh jarak 45 km.
Sementara jika dikombinasi pakai mesin motor bakar untuk sistem pengisian, bisa mencapai 655 km, atau kira-kira dari Jakarta menuju kota Solo, Jawa Tengah.
(BACA JUGA: Pajero Sport Balap Liar Lawan Motor, Start Dari Posisi Berhenti, Finishnya Liat Sendiri)
Irit banget kan?
Oh iya, baterai ini dari kondisi kosong hingga terisi full 100%.
“Membutuhkan lama pengecasan sekitar 5,5 jam untuk pengisian normal dengan daya listrik 230 Volt 10 Ampere."
"Tapi kalau pakai quick charging, hanya perlu waktu 25 menit hingga mencapai 80%,” terang Ryuichi Kimura, Senior Manager Product Planning & Market Research Mitsubishi Motor R7D Europe GmbH.
RASA BERKENDARA
Lokasi pengujian sesi first drive Outlander PHEV dilaksanakan di desa sebelah Barat kota Marseille, yaitu di kawasan Saint Saturnin.
Oh iya, karena unit yang dipakai merupakan produk Eropa, jadinya posisi setir berada di kiri.
Posisi jalan kendaraan pun harus di jalur kanan, tidak seperti di Asia yang rata-rata di kiri.
Tapi no problem, meski kru OTOMOTIF yang bertugas tadinya hanya terbiasa dengan setir kanan khas negara Asia, tak butuh lama untuk beradaptasi.
Saat pertama masuk ke kabinnya, kesan luas langsung terasa.
Desain interior pun terkesan mewah, dengan jok berbalut kulit yang lembut.
Duduk di atas joknya pun terasa nyaman dan empuk.
Kesannya memang seperti berada di dalam kabin Pajero Sport, seperti yang pernah kami rasakan saat menjajal Outlander Sport edisi sebelumnya.
Oh iya, tampilan meter cluster Outlander PHEV terbaru ini masih mirip dengan generasi sebelumnya.
Di mana hanya terdapat informasi jumlah bahan bakar di bagian tengah, spidometer di kanan serta jarum penunjuk pemakaian listrik di kiri.
Plus indikator charge, Eco dan Power. Namun pada head unit di tengah dasbor kita bisa melihat informasi mengenai sistem kerja EV.
Di sana ada informasi mengenai Energi Monitor, Energy Flow dan Eco Information.
(BACA JUGA: Katanya Mobil Proyek, Tapi Modifikasi Mesin Dan Interior Pajero Sport Ini Seperti Mobil Kontes)
Jadi, bisa kita lihat bagaimana alur kerja sistem EV-nya, seperti kondisi di mana motor listrik menerima setrum dari baterai, hingga proses pengisian, baik saat deselerasi maupun pengisian dari generatornya.
Oh iya, menyalakan sistem EV mobil ini cukup lewat tombol Star/Stop yang ada di sisi kanan setir. Asyiknya, begitu dinyalakan, nyaris tak terdengar lagi suara deru mesin.
Mesin baru akan nyala ketika baterai butuh pengisian. Sementara kalau pakai mode EV, mesin bensinnya sama sekali tidak nyala.
Lalu bagaimana soal akselerasinya?
Hemm.. saat menggunakan mode berkendara biasa atau normal, tarikan motor ini memang terasa smooth tapi cukup bertenaga.
(BACA JUGA: Gila, Top Speed Mentok Di 299 Km/Jam Masih Bisa Nyalip, Ada Yang Salah?)
Namun begitu diganti pakai mode Sport, entakan tenaganya terasa lumayan ‘ngejambak’.
Selain mode Sport, ada juga mode Snow.
Menurut Kimura San, mode ini lazimnya digunakan pada kondisi jalan licin seperti di salju maupun trek basah.
Pada mode ini keempat roda akan berputar, di mana putaran masing-masing roda bisa berbeda kecepatan, tergantung traksi yang dibaca oleh sensor di setiap roda.
Sehingga laju kendaraan tetap terjaga stabil.
DATA SPESIFIKASI
Dimensi (L x W x H) : 4.695 mm x 1.800 mm x 1.710 mm
Wheelbase : 2.670 mm
Mesin : 4 silinder 2.4 L Atkinson siklus bensin, 16 katup DOHC dengan MIVEC
Motor listrik : Depan x 1, belakang x 1
Baterai : Lithium Ion 13,8 kWh
Maksimum speed (EV Mode) : 135 km/jam
Kapasitas tangki untuk mesin bensin : 45 liter
Konsumsi BBM : 2 liter per 100 km atau 50 km/liter
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR