Nah itu juga mengapa yang 0-60 km/jam lebih singkat dari hasil saat first ride yang 5 detik sedang sekarang cuma 4,7 detik, karena saat first ride trek lurusnya sangat pendek, jadi bisa keluar maksimalnya assist hanya sekali.
Hanya saja top speed ternyata sama mentok di kisaran 117-118 km/jam saja.
Tampaknya efek dari bagian CVT yang tak ada ubahan, jadi rasio yang dihasilkan maksimalnya sama.
Apalagi bobot PCX Hybrid ini lebih berat 4 kg (136 kg).
Pengisian Baterai
Ada yang bertanya PCX Hybrid ini perlu di-charge tidak baterainya?
Tenang pengisian baterai atau proses charging otomatis berjalan sendiri diisi oleh sistem ACG, jadi bukan di-charge manual.
Dan prosesnya bisa dipantau di spidometernya, tepatnya di bagian charge.
Yang mana terjadi saat stasioner, engine brake dan saat kecepatan tinggi.
Charging tercepat posisi 2 level terjadi ketika engine brake dalam kecepatan rendah.
Pemilihan riding mode dan gaya berkendara, ternyata sangat pengaruh ke besarnya konsumsi baterai lithium yang dipakai pada sistem hybridnya.
Jika pakai S dan sering buka gas spontan, yang berarti dorongan tenaga spontan sering keluar, maka lebih cepat berkurang dan sampai kosong 2 level.
Sementara jika pakai riding mode D rata-rata hanya berkurang 1 level dan kalau santai cruising baterai selalu penuh.
Lebih cepat lagi jika pakai mode Idling, karena saat berhenti mesin tidak mati maka otomatis melakukan pengisian.
(BACA JUGA: Pilihan Sokbreker Aftermarket Honda PCX 150 Lokal, Tergantung Isi Kantong)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR