Otomotifnet.com - Kata orang, kalau sudah dapat nikmatnya pasti bikin ketagihan, dijamin bakal susah beralih dan pergi.
Seperti yang di alami Budi Aria Komara, hasratnya benar-benar terpenuhi oleh bengisnya tenaga mesin V8 dari Range Rover P38A 4.6 HSE 1994.
Tak cuma soal tenaga bengis semata yang dinikmati, di balik semua itu Budi juga terjebak dengan suaranya.
“Suara khas menggelegar mesin delapan silinder ini buat saya ibarat lantunan harmoni yang indah,” ucap Budi.
Nikmat inilah yang membuat Budi tidak bisa beranjak dari sosok mesin V8.
“Dan ini sudah dialami jauh sebelum pakai Range Rover. Zamannya masih suka turun kompetisi off-road Djarum pakai tubular,” celetuknya.
Karena cintanya pada Land Rover, tunggangan tubular atau pipanya ini pun diambil dari basis Land Rover Discovery 3.9 Liter V8.
Singkat, Budi pun mulai jenuh dengan kompetisi.
“Sebenarnya, ikut kompetisi hanya kesenangan sementara. Dan hanya menikmati seru-serunya saja, tidak mengincar juara,” ucap pria kelahiran 1970 ini.
Mulai jenuh pakai tubular dan mulai memikirkan kenyamanan.
Budi pun mulai terpikir punya tunggangan off-road berbadan utuh agar nyaman.
“Tau sendirikan, kalau pakai mobil pipa saat cuaca hujan kehujanan, dingin kedinginan, dan panas kepanasan. Menderita deh pokoknya,” cengir pria humoris ini.
Kemudian keinginan Budi pun terjawab lewat tawaran yang bikin dia tertarik dari teman sesama penggemar Land Rover.
“Menurut teman saya kalau mau nyaman, kenapa tidak pakai Range Rover 4.6 HSE,” kata Budi.
Saran ini pun buat penasaran Budi, dan mulai mencari tahu lebih dalam lagi tentang SUV luxury asal Inggris ini.
Seperti apa ubahannya, langsung saja simak ulasannya! (Rindra/Otomotif)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR