Otomotifnet.com - Zaman serbacanggih, gerakan wiper pun gak lagi diatur motor.
Melainkan diatur komputer agar sesuai dengan banyaknya air hujan yang mengenai kaca mobil.
Wiper otomatis ini menggunakan sensor infra merah yang biasanya dipasang di bagian dalam kaca depan sebelah atas, tepat di belakang spion dalam.
Sinar infra merah ini ditembakkan ke kaca depan dengan sudut 45 derajat.
Pada saat kaca dalam keadaan kering, sinar ini langsung dipantulkan ke sensor.
(BACA JUGA: Ternyata, Baret Di Kaca Depan Bukan Karena Karet Wiper, Ini Penyebabnya)
Sementara ketika kaca dalam keadaan basah, titik-titik air akan membiaskan pantulan sinar infra merah itu.
Sensor pun tidak menerima semua sinar yang ditembak ke kaca.
Jika ini terjadi, maka sensor akan segera mengaktifkan penyeka kaca alias wiper.
Dengan begitu pengemudi tidak lagi perlu mengalihkan perhatian dengan mengaktifkan saklar wiper saat mengemudi.
Oh ya, banyaknya titik air yang ada pun juga dapat terdeteksi.
(BACA JUGA: Tes Yi Smart Dash Cam, Ada Fitur Rekam Otomatis Saat Rem Mendadak)
Baik di posisi intermittent, low, maupun high speed.
Semua itu tergantung curah hujan yang dihadapi: gerimis, sedang atau deras.
Ciri mobil yang dibekali teknologi ini pada tuas wiper ada pilihan AUTO.
Ketika mode AUTO dipilih maka wiper akan otomatis bekerja dan kecepatannya disesuaikan dengan banyaknya air hujan yang mengenai kaca depan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR