Selain itu, ternyata juga ada alasan lain.
“Karena saat berboncengan sok belakang gak nyaman, mentok-mentok gitu"
"Makanya pasang monosok dan sekarang sama sekali gak pernah mentok,” puas Aulia, sapaannya.
Sektor depan Aerox 2017 ini sebelumnya sudah menggunakan upside down, namun Aulia beli lagi karena tergiur rem double disc.
“Tadinya pakai KTC, tapi gak bisa pakai double disc, akhirnya ganti Nui Racing yang bisa pasang cakram sebelah kiri"
"Jadi kelihatan lebih racing deh, hahaa…” sebut pria yang tinggal di Pondok Ungu Permai, Bekasi.
(BACA JUGA:Yamaha Lexi Pakai Blok Aerox Tembus 183 Cc, Tenaga Lumayan )
“Upside down ini ukurannya lebih besar dari KTC, jadi susah nyari as rodanya karena lebih lebar"
"Dan karena pakai kaliper KTC radial 4 piston, jadi perlu buat bracket-nya dari aluminium,” sebut Wiryawan, bos Fat Motor.
Agar performa imbang dengan tampilannya, mesin pun dirombak.
“Pakai bore up kit Athena jadi 183 cc. Dan CVT full KTC dari pulley, rumah roller, v-belt, kampas kopling dan mangkoknya"
"Kalau dihitung totalnya sudah habis Rp 30 jutaan"
"Selanjutnya mau bikin swing arm dari aluminium, hehe…” rinci Aulia yang pasang pelepas gas buang R9 GP Series Titanium.
Wah bisa makin keren lagi nih! Fariz/OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
KOMENTAR