Otomotifnet.com - Satu-satunya New Kawasaki Ninja 250 yang ikut Indospeed Race Series (IRS), yaitu dari tim Kawasaki KYT Manual Tech.
Pembalapnya Andy Muhammad Fadly mencatatkan hasil apik di seri 3 beberapa waktu lalu berhasil meraih podium 2 di race 1.
Catatan waktu terbaiknya di balap yang berlangsung di sirkuit Sentul itu 1:43,844.
Sayang di Race 2 performa melorot dan harus puas finish pada posisi 6.
“Memang di race 2 ada penurunan performa mesin yang masih dicari solusinya"
"Penurunannya sejak awal race 2, bukan di tengah jalannya balap,” sebut Ibnu Sambodo, mekanik asal Yogyakarta di balik kencangnya New Ninja 250 bernomor 108 ini.
Di ajang ini New Ninja 250 memang bertahan keras dari kuatnya tekanan Honda CBR250RR.
Menilik ubahan mesin ternyata minim sesuai regulasi.
Menurut Pakde, sapaan akrabnya riset difokuskan pada camshaft.
“Saat ini cuma reprofiling aja dari camshaft standar dibuat lebih kecil, tapi dengan cara ini gak optimum"
"Sebenarnya ada yang sudah bikinan tapi durability masih kurang, dipakai sebentar tenaga langsung turun, padahal tenaga lebih bagus 2 dk"
"Makanya perlu hardening dulu di Jepang,” lanjut Pakde.
Baca Juga : Sekelas Moge, Klakson Kawasaki Suaranya Imut, Wajar Pemilik Ninja 250 Ganti Klakson Keong
Karena main di Sentul yang banyak lurusnya, profil kem dibuat untuk membuat karakter tenaga fokus di putaran atas,
“Durasi in 240° lift 8,2 mm dan ex 230° lift 7,4 mm"
"Karakternya dibagusin di rpm atas, karena kompetitor punya top speed yang bagus"
"Kalau tenaga bawahnya sudah bagus. Lalu per klep special parts dari Jepang, lebih keras dan memang untuk putaran lebih tinggi sampai 15.500 rpm,” tambahnya.
Masuknya udara ke ruang bakar diperbanyak menggunakan ram air.
Udara langsung masuk menuju boks filter udara dan throttle body 32 mm standar New Ninja 250.
“Throttle body memang gak boleh ganti, cuma pakai velocity stack aja di dalam boks filter karena jadi salah satu poin penentu powerband"
"Lalu papas head sekitar 0,6 mm agar ketemu kompresi paling optimum 12,8:1,” ujar pria ramah ini.
Baca Juga : Aneh, Kawasaki Ninja 1000 Cuma Bisa Mentok Di 6.000 Rpm, Ternyata Si Kecil Ini Penyebabnya
Otak motor alias ECU menggunakan aRacer RC2 Super yang aslinya untuk Ninja 250 versi sebelumnya,.
“Sebenarnya sedang kerja sama dengan sebuah brand ECU, tapi belum jadi.
Pakai aRacer untuk Ninja sebelumnya ini harus pasang sensor sub throttle, buat pura-pura aja biar ECU ngebaca sensor dan servo, karena di Ninja 250 baru gak pakai sensor ini.
"Secara performa sama aja tinggal sesuaikan mapping baca dari data logger dengan AFR 12,6:1,” urainya.
Pindah ke penunjang handling agar Fadly nyaman rebah di tikungan.
Kedua suspensi menggunakan produk Showa Separate Function Front Fork (SFFF) depan dan Balance Free Rear Cushion (BFRC) belakang yang dipesan khusus.
Baca Juga : Bukan Pecah, Usai Cium Trotoar, Pelek Kawasaki Ninja 250 Terlipat
“Karena special order jadi gak akan ada dijual di pasaran"
"Dengan kondisi sirkuit yang banyak tambalan di racing line memang jadi kesulitan, motor jadi slide terus"
"Akhirnya cuma bisa meminimalisir slide tapi cornering jadi gak bisa maksimal"
"Sayang di IRS gak boleh ganti pelek, padahal pakai pelek forged motor jauh lebih stabil,” cerita Pakde yang sudah berkecimpung di dunia balap sekitar 22 tahun yang lalu ini.
Fariz/OTOMOTIF
Data modifikasi
Piston: Standar
Perbandingan kompresi: 12,8:1
Injektor: Standar
Knalpot: ROB1 Racing
Kaliper: Nissin
Radiator: Kawasaki ZX-6R
Per kopling: Kawasaki ZX-6R
Sokbreker depan: Showa SFFF
Sokbreker belakang: Showa BPFRC
ECU: aRacer RC2 Super
Steering damper: Ohlins
Fairing balap: MM Customs
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR