Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bantingan Suspensi Terasa Keras, Efek Shockbreaker Atau Ban?

Parwata - Sabtu, 22 Desember 2018 | 19:00 WIB
Sering lewat jalan rusak pun dapat mempercepat umur pakai suspensi
Rendy/OTOMOTIF
Sering lewat jalan rusak pun dapat mempercepat umur pakai suspensi

“Banyak faktor yang bisa menyebabkan bantingan suspensi terasa keras. Bisa karena usia pakai suspensi memang sudah memasuki batas optimalnya, alias sudah mulai lemah"

"Perlu diketahui, dalam kondisi pemakaian normal, umur pakai suspensi Ertiga umumnya mencapai di atas 3 tahun atau 50.000 kilometer"

"Lebih dari itu, kinerjanya akan mulai menurun,” bilang Purnomo, 4W Service Manager & Network Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Baca Juga : Dudukan Sokbreker Sudah Kena Las-Lasan, Harga Vespa Excel Jatuh

Oh iya, suspensi di sini bukan hanya sokbreker saja loh, juga termasuk pernya.

Per juga ada batasan usia pakainya. Jika sudah terlalu ‘lelah’, kemampuan pegasnya akan berubah"

"Kondisi tersebut juga bisa berdampak membuat bantingan suspensi terasa keras,” tambah Purnomo.

Dan tentunya kendala ini juga dapat terjadi di semua mobil.

Ban yang sudah mulai tipis kembangannya, akan membuat kemampuan membalnya berkurang
Rendy/OTOMOTIF
Ban yang sudah mulai tipis kembangannya, akan membuat kemampuan membalnya berkurang

Ia pun mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pula kinerja suspensi menurun sebelum waktunya.

Maksudnya, bisa saja sebelum usia pakai 3 tahun atau 50.000 km, kinerja suspensi terasa mulai enggak enak.

“Umur suspensi ditentukan oleh beberapa faktor. Antara lain kondisi jalan yang sering dilalui, seperti bergelombang (jalan rusak) atau berliku. Karena dapat mempengaruhi beban suspensi,” jelas Purnomo.

Baca Juga : Kenapa Nih? Ada Rembesan Oli Di Sokbreker Belakang Mitsubishi Xpander

Beban atau loading yang sering dibawa pun bisa menyebabkan umur peranti suspensi cepat ‘keok’.

Misalnya sering bawa penumpang atau barang yang banyak dan sebagainya.

“Sering ngebut pun bisa mempercepat umur pakai suspensi. Karena otomatis pemakaian rem juga jadi sering"

Kinerja sok dan per yang mulai menurun, dapat membuat bantingan suspensi terasa keras
Dok OTOMOTIF
Kinerja sok dan per yang mulai menurun, dapat membuat bantingan suspensi terasa keras

"Nah, ketika melakukan pengereman itu lah, suspensi jadi terbebani, terutama bagian depan"

"Kalau di bagian belakang itu bila mobil sering stop and go di tanjakan,” tambahnya.

Lantas bagaimana kalau mobil jarang dioperasikan, alias cuma dipakai pas weekend aja?

“Ini juga bisa membuat suspensi jadi keras, terutama sokbrekernya. Sebab mobil yang jarang dipakai, akan membuat oli dalam sokbreker lama-lama jadi mengental, ini yang bikin bantingan sok jadi keras,” tukas Purnomo.

Baca Juga : Begitu Bantingan Mulai Tidak Enak, Deteksi Sokbreker Bermasalah

Ia menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kaki-kaki dan suspensi minimal setiap 20.000 km.

“Selain sokbreker mulai lemah, kondisi kembangan ban yang sudah mulai tipis pun dapat membuat bantingan suspensi jadi terasa keras"

"Sebab, sifat membal ban jadi berkurang. Pemakaian dumper tambahan pada suspensi pun bisa menciptakan efek yang sama, lantaran jarak main sok jadi lebih sempit,” ucap Arief Rahmadi, Product Planning Specialist PT SGMW Motor Indonesia.

Oya, sokbreker keras tak jarang karena perasaan pengemudi. Sokbreker lemah biasanya justru lembek.

Ketika melintas speed trap dalam kondisi melaju kencang, sokbreker terasa keras.

Padahal karena pantulan baliknya terlalu cepat. Jadi seperti keras karena ada bunyi pantulan. 

Tapi kalau di jalan bergelombang maka mobil terasa limbung. DiC/OTOMOTIF

Editor : Iday
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa