Otomotifnet.com - Beda tangan, beda penggunaan, pasti akan beda hasil.
Hanya bentuk saja yang sama antara mobil Daihatsu Hijet keluaran 1984 milik Binar Syuro, dengan mobil angkut lainnya, yaitu sama-sama pikap.
Namun di tangan Binar Zerotripracing (ZTR), panggilannya, mobil yang identik dengan mobil barang ini jadi punya performa tinggi.
Mengantarkan dirinya sampai lelah menapaki podium juara di kejuaraan gymkhana kelas gerak roda belakang.
Oleh pria yang tinggal di Surabaya, Jatim ini, ubahan yang dilakukan cukup ekstrem.
Terutama pada sektor kaki-kaki dan penggerak rodanya.
“Di slalom atau gymkhana, kaki-kaki dan kontrol mobil memang sangat penting,” sebut pemilik toko Zero Trip Racing ini.
Kalau mengenai mesin sih tidak terlalu heboh.
Cuma mengganti mesin standar yang hanya 1.000 cc, pakai mesin 3SZ berkapasitas 1.500 cc.
Sedangkan untuk ECU, ia menggunakan Haltech PS1000 untuk mengontrol semuanya.
Jangan dulu takjub dengan ubahan itu.
Benar memang kalau dibilang dengan mesin itu, lari mobil jadi lebih kencang.
Tapi, cukup takjublah dengan ubahan di bagian kolong mobil.
“Kita ada ubahan ekstrem ini kaki-kaki,” jelas pria yang gemar dandan mobil rally look ini.
Seperti pada sudut caster mobil, dudukannya dipindah sehingga ada sudut kemiringan dari sokbreker.
Berapa sudutnya, itu rahasia pastinya.
Baca Juga : Daihatsu Xenia 'Angker', Moncong Rata Dan Tak Ingin Ada Penumpang
Efek memundurkan dudukan sokbreker ini membuat caster roda berubah.
Sehingga sudut roda ketika belok, ikut berubah.
Ketika belok, ban akan ‘rebah’ layaknya ban depan mobil Eropa.
Ini memungkinkan roda depan selalu mendapat grip yang baik.
Baca Juga : Daihatsu Taft F70, Biawak Buntung Bangkit Dari Kubur Papua
Mobil bisa dilecut sangat baik.
Selain sudut caster yang berubah, lebar kaki-kaki depan juga berubah.
“Arm-nya kita custom jadi lebih lebar. Jadi jarak pijak mobil juga lebih lebar,” ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung, masing-masing sisi dilebarkan sebanyak sekitar 7,5 cm. Jadi secara total, jarak pijak mobil melebar 15 cm.
Dengan jarak yang lebar, mobil jadi lebih stabil, terutama ketika beratraksi mengitari kun sebagai rintangan dalam gymkhana.
Bagaimana dengan bagian belakang sebagai penggerak roda?
Kalau depan saja sudah cukup ekstrem, belakang juga tak mau kalah.
Jika dilihat secara frontal, hanya 1/3 bagian roda belakang kanan dan kiri yang berada di dalam kurungan sepatbor.
Baca Juga : Nostalgia Iklan Daihatsu Feroza G2, Sindir Suzuki Katana
Sisanya, sudah melewati garis batas bodi.
Hal tersebut karena Binar sudah mengganti gardan belakang pakai punya Mitsubishi T120SS.
Gardan milik T120SS ini memang lebih lebar dibanding standarnya Hijet.
Masih belum puas, masih ditambah dengan adaptor pada pelek.
Untuk bagian belakang ini, masing-masing sisi lebih lebar sekitar 10 cm.
Mengakali supaya tidak terlihat aneh karena roda keluar dari ‘rumahnya’ dipasang over fender yang cukup tebal.
Kalau tidak dipasang over fender, tampilan mobil dari Fastron Slalom Team (FAST) ini akan terlihat aneh.
Dengan berbagai ubahan, wajar jika mobil dengan livery garapan Zerotrip Racing ini pandai menari di antara kun-kun gymkhana.
Lincah serasa usia muda. toncil / OTOMOTIF
Plus : Ubahan menyeluruh dari mesin hingga kaki-kaki
Minus : Beberapa detail modifikasi terlihat kurang rapi
DATA MODIFIKASI
Mesin :
Tipe mesin 3SZ 1.500 cc, ECU stand alone Haltech PS1000, electric power steering, fuel pressure AEM, saringan udara K&N.
Kaki-kaki & Suspensi :
Arm Custom, gardan belakang Mitsubishi T120SS with traction bar, coil over custom, rem Wilwood
Kelengkapan :
Tangki bahan bakar custom, rollcage custom, jok custom, setir OMP, pedal ZTR
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR