Otomotifnet.com - Karena musim hujan sudah tiba, pastikan kendaraan Anda selalu dalam kondisi prima.
Kadang tak ada masalah apapun dengan bagian-bagian mobil namun problem justru muncul pada saat hujan.
Untuk itu, berikut beberapa senjata Anda menghadapi musim hujan.
Terutama jika mobil merupakan mobil pekerja yang wara-wiri saban hari.
Kaca yang bersih, bikin visibilitas terhadap jalanan lebih jelas.
Ada baiknya selalu cek kebersihan kaca.
“Gunakanlah glass scrub untuk menghilangkan jamur kaca, jangan gunakan obat jamur merah/asam karena dapat merusak lapisan kaca"
"Setelah kaca bersih di sebaiknya lapisi kaca dengan coating kaca atau bisa dengan cairan rain clear/glaco,” kata Kevin dari gerai car care Fine Gloss, Latumenten, Jakarta Barat.
SILICON SPRAY
Wiper termasuk komponen yang wajib diperhatikan, apalagi saat musim hujan berlangsung.
Kalau karet wiper terbiasa menempel di kaca mobil yang sering dijemur, bukan tak mungkin kualitasnya menurun.
“Sebaiknya ganti kalau sudah kurang bagus, tapi misalnya masih bisa dipakai, semprotkan saja cairan silikon agar permukaan karet kembali lentur,” kata Taufik dari Toda Xpress, Bintaro, Tangerang Selatan.
Silicon spray seperti merek Waxco, fungsinya sebagai cairan perawatan dan melumasi bahan karet.
“Silicon spray ini disemprotkan ke kain kering, lalu usap perlahan pada permukaan wiper,” kata Taufik lagi.
Nah, kalau karet wiper belakang kondisinya sudah rusak, sebaiknya segera ganti.
“Wiper belakang tak perlu ganti gagang, kecuali patah. Cukup ganti karet refilnya saja kok,” jelas Taufik lagi.
Baca Juga : Harga di Atas Rp 1 Miliar, Biaya Perawatan Jeep Wrangler JL Lumayan Rogoh Saku
Yang dimaksud Taufik adalah karet wiper refill.
Salah satunya merek Swissint bikinan Jerman.
“Ukuran paling umum adalah yang 420 mm atau 16,5 inci,” terang Taufik yang bilang harganya sekitar Rp 50 ribu saja.
Menurut Taufik, pemasangannya sangat mudah, tinggal copot karet wiper lama dari gagangnya menggunakan tang atau alat jepit, ganti dengan karet wiper refill yang baru.
SISTEM AC
Kerja sistem AC juga wajib diperhatikan, ini untuk menjaga kondisi kabin tetap nyaman dan visibilitas pengemudi tak terganggu lantaran embun.
Iya kalau sistem AC dalam kondisi baik dan komponen-komponennya bersih dari kotoran (tanpa sumbatan), embun gara-gara kondensasi tidak akan timbul.
Kebersihan kabin yang kurang terjaga, karena udara luar yang masuk ke kabin dan menyebabkan lembab, efeknya bikin AC mobil cepat bau.
“AC akan cepat bau karena udara lembab akan semakin lembab dan banyaknya bakteri yang bersarang di evaporator,” terang Agustinus Reinard Winardi, Departemen Manager Aftermarket PT Denso Sales Indonesia.
Baca Juga : AC Mobil Kok Isinya Angin Doang, Ternyata Ini Biang Keroknya
Dampak lebih lanjut, dengan bantuan blower AC, penyebaran bakteri di kabin akan semakin cepat hingga ke seluruh kabin mobil.
Solusinya, sebaiknya evaporator dicuci sampai bersih.
Apabila evaporator berada pada kondisi bersih, komponen ini tidak akan membeku meskipun udara lembab karena hujan.
“Namun, bila evaporator tertutup lapisan debu atau lapisan biofilm akibat penumpukkan bakteri dan kotoran, maka kelembaban berlebih di musim hujan akan mengembun dan menjadi membeku di kisi-kisi atau fin evaporator,” jelasnya lagi.
Selain menutupi evaporator dan membuat AC mobil terasa tidak dingin, penumpukan bakteri juga dapat menusuk kisi-kisi evaporator dan menyebabkan kebocoran refrigerant.
Baca Juga : Ganti Oli Kompresor AC Mobil, Ternyata Harus Sesuai Jenis Freon
PERAWATAN CAT
Air hujan dapat membuat cat lebih cepat kusam, dikarenakan kandungan asamnya.
“Makanya setidaknya jangan sampai sehari menunggu habis hujan untuk mencucinya, karena kandungan asam pada air hujan bisa merusak lapisan pernis pada cat,” tambah Danny Sawali dari Fast & Details Gallery Bali.
Air hujan dikhawatirkan mengandung senyawa asam yang mampu bereaksi pada permukaan cat dalam jangka waktu lama.
Jika tidak segera dibersihkan, maka akan merusak lapisan coating (pernis) pada cat.
Maka dari itu, idealnya secepat mungkin permukaan mobil dicuci hingga bersih, sesaat setelah hujan.
Baca Juga : Semuanya Disebut Bikin Cat Mobil Terjaga, Pilih Mana Wax, Sealant Atau Coating?
“Menggunakan shampoo khusus mobil, lebih baik.
Kalau tidak, dibilas saja dengan air bersih dan lap halus sudah cukup. Asal yakin sudah bersih dan merata,” tambah Danny.
Sehingga, kilap cat mobil Anda tetap optimal dan terjaga dari kotoran dan jamur akibat curah hujan.
Agar lebih jelas dan mudah diaplikasikan sendiri di rumah, kami akan memberikan petunjuk bagaimana merawat cat putih agar senantiasa terjaga mulai dari proses
mencuci dengan baik hingga penyimpanan mobil, berikut ini.
• Cegah jamur berkembang cepat.
Jamur terjadi ketika ada sisa air hujan di permukaan mobil yang menguap karena panas sinar matahari.
Maka, lakukan pencucian mobil saat mobil baru saja terkena hujan, lakukan pengelapan dengan segera hingga kering.
• Waspada baret halus dan swirl (sarang laba-laba).
Lakukan proses menyeka/mengelap dengan gerakan searah.
Gunakan lap khusus berbahan dasar microfiber, yang dapat membuat kotoran terperangkap dan mudah dibuang.
Lalu saat membersihkan mobil dengan menggunakan kemoceng, jangan ditekan, melainkan cukup dengan diseka saja.
Penekanan pada kemoceng, dapat menimbulkan baret dan swirl akibat kotoran yang terperangkap dalam kemoceng.
• Penambahan detailing dan paint protection.
Bertujuan agar lapisan pernis dapat terjaga ketebalannya dan dapat menghilangkan baret serta swirl.
Karena lapisan pernis yang tipis pada warna hitam akan membuatnya lebih cepat terlihat kusam.
• Hindari gunakan sabun berbahan deterjen untuk mencuci mobil.
Sebab sifat kimiawi deterjen dalam jangka waktu lama, dapat membuat lapisan cat menjadi lebih cepat kusam.
Disarankan untuk menggunakan shampoo dan sabun berbahan dasar air yang kini banyak tersedia di pasaran.
• Pastikan mobil dalam keadaan bersih sebelum menggunakan sarung mobil.
Karena debu akan mudah tertimbun dalam waktu cepat. Pilih sarung mobil dari bahan yang halus agar tak menggores lapisan cat.
KONDISI BAN
Agar keamanan dan keselamatan Anda tetap terjaga, terutama musim penghujan, tidak ada salahnya untuk memperhatikan tips terkait perawatan ban.
Kondisi ban menentukan aspek keamanan berkendara, terutama di jalanan licin pada saat atau seusai hujan.
Oleh karena itu, menjaga performa ban merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat ban aman disaat musim hujan :
• Rotasi ban.
Merotasi atau memindah posisi ban harus dilakukan setelah mobil menempuh jarak 8.000 – 10.000 kilometer.
Namun penggantian bukan sekadar memindah posisi dari depan ke belakang, tetapi juga memindahkan yang tadinya di sisi luar ban menjadi bagian dalam.
• Tekanan ban.
Agar ban awet dan aman saat mobil melaju kencang, pastikan tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan. Ingat penyebab terbanyak kecelakaan adalah ban yang pecah atau tergelincir akibat tekanan agin yang tak sesuai.
• Tempatkan ban baru di belakang.
Bila Anda ingin mengganti ban dengan yang baru, tempatkan ban baru itu di roda belakang.
Itu akan memberikan traksi yang lebih mantap pada saat jalanan basah, baik pada mobil yang berpenggerak roda depan, belakang, maupun empat roda.
• Periksa ukuran di tapak ban.
Pastikan tingkat ketebalan ukiran tapak ban masih di atas 50 persen. Jika kurang dari itu, sebaiknya waspada atau segera menggantinya.
Ukiran ban sangat terkait dengan daya cengkeram ban terhadap lintasan, khususnya saat musim hujan. Periksalah setiap tiga bulan sekali.
Pastikan semuanya berfungsi dengan baik.
Karena saat hujan, lampu sangat dibutuhkan untuk menghadapi kondisi jarak pandang yang terbatas.
“Selain memaksimalkan pengelihatan, lampu kendaraan juga digunakan untuk ‘berkomunikasi’ dengan pengendara lain, di depan maupun belakang kendaraan Anda,” jelas Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Baca Juga : Kaget, Logo Toyota Jadul Muncul Usai Kerok Dempul Di Pintu, Artinya Ternyata Dalem Banget
Oh ya, jangan salah kaprah dan justu menyalakan lampu hazard ya! Hal ini justru dapat membahayakan pengemudi lain.
Sebab hazard hanya digunakan saat kendaraan dalam keadaan darurat atau berhenti.
Pastikan juga lampu sein menyala.
Ketika hujan, dan akan belok, lampu ini sangat membantu pengendara lain, karena jadi mengetahui dengan baik arah mobil.
KELISTRIKAN SERTA SOKET
Pengemudi dianjurkan senantiasa memeriksa bagian kabel listrik serta soket pada kendaraan.
Jika ditemukan kabel ‘telanjang’, segera bungkus dengan isolasi atau slang bakar. Karena kabel ‘telanjang’ bisa mengakibatkan korsleting.
Demikian juga dengan soket-soket yang ada.
Periksa lagi sambungannya, kalau kendur, sebaiknya segera diperkuat.
Soket yang tidak masuk sempurna bisa menimbulkan panas yang dapat merusak kabel serta ‘rumah’ soket.
Jika ragu-ragu untuk mengerjakan kabel dan soket ini, minta bantuan bengkel saja.
Baca Juga : Lewat Di Pinggir Kali, Honda Mobilio Hadapi Rintangan Yang Susah Dilawan
HARUS DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
Selain peranti-peranti di mobil yang wajib diperhatikan saat musim hujan, saat berkendara di kondisi hujan pun harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
• Kurangi Kecepatan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat hujan, seperti adanya lubang dan jarak pandang yang pendek, pengemudi wajib mengurangi kecepatan berkendara.
“Kurangi kecepatan dari kondisi normal mengemudi, sesuaikan dengan keadaan jalan yang tengah Anda lalui. Pada jalan raya biasa, kira-kira dapat dikurangi sekitar 20 Km/jam,” ujar Sony Susmana, instruktur Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI).
Ngebut saat hujan juga percuma, karena akan lebih boros juga konsumsi bahan bakarnya.
• Nyalakan Lampu Atau Dimmer.
Fungsinya adalah untuk memastikan kondisi kendaraan. Ketika hujan turun, visibilitas pengemudi pun semakin berkurang.
Lampu kendaraan digunakan agar jarak pandang pengemudi lebih jelas.
Selain itu, untuk penanda keberadaan kendaraan kita juga bagi pihak lain.
• Selalu pantau keadaan.
Jangan lengah dan selalu ingat untuk meluaskan pandangan mata ke sekeliling kendaraan, untuk berjaga-jaga serta antisipasi kendaraan lain yang mendekat.
Selain itu, jangan lupa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas untuk memandu perjalanan Anda.
• Waspadai daerah dengan objek tinggi.
Jika terjadi hujan besar, pengemudi sebaiknya menghindari dekat-dekat dengan objek tinggi seperti pohon yang rindang, tiang listrik, atau billboard.
“Seperti yang kita tahu, banyak kecelakaan terjadi disekitar objek tinggi saat hujan, banyak pohon tumbang sampai dengan tiang yang jatuh, maka dari itu sebaiknya dihindari,” kata Jusri.
Lebih baik biarkan mobil terguyur hujan secara utuh saja. Tomo, Rendy / OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR