Menurut kepolisian, sembilan unit mobil dicuri dan sebagian lainnya dilepas suku cadangnya.
Sementara beberapa lainnya dikembalikan dalam kondisi yang cukup buruk.
Para pemimpin PNG berharap dengan menggelar konferensi internasional bisa mendorong masuknya investasi dan menarik perhatian internasional terhadap negeri itu.
Namun, menjadi tuan rumah konferensi internasional semacam itu membebani keuangan negara, sehingga PNG membutuhkan bantuan negara lain.
Saat itu, baik media maupun para aktivis mempertanyakan langkah PNG menjadi tuan rumah ajang internasionnal semacam APEC.
Sejumlah kritikus menyebut, pembelian ratusan mobil mewah itu merupakan salah satu bentuk dari pemborosan anggaran negara.
Artikel serupa telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hampir 300 Unit Mobil Mewah untuk KTT Apec di Papua Nugini Raib
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Warta Kota |
KOMENTAR