Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Suzuki Jimny SJ410 Mirip Mainan RC, Ternyata Ini Mobil Buser Podium

Sukandi - Rabu, 5 Juni 2019 | 16:00 WIB
Suzuki Jimny SJ410 1983 Buser Podium
Gombak / OTOMOTIF
Suzuki Jimny SJ410 1983 Buser Podium

otomotifnet.com - Jip tubular berwarna hijau tosca polos yang Anda lihat di halaman ini, basisnya dari Suzuki Jimny SJ410 kelahiran 1983.

Dirancang khusus untuk jadi ‘buser’ podium dalam kompetisi off-road.

Enggak tanggung-tanggung spesialisasinya, yaitu hanya khusus untuk terjun di gelaran kejurnas.

Hasilnya mengembirakan, beberapa kali pulang perang, eh.. turun di arena kompetisi, sukses bawa pulang piala di kelas under 2.5 l.

Dijoki oleh Denda Cipta Handayana dan Teo sebagai navigatornya, kedua off-roader ini andalan Sendang 4x4 Offroad Team.

Prestasi keeduanya terbilang mantap.

Pernah raih juara umum di tahun 2015 silam.

Sedangkan di musim kompetisi off-road 2018 ini, Denda (sapaan akrabnya) terlihat selalu gas pol di ajang off-road kota Monster Road, serta kejurnas Superadventure Off-road.

Baik di team maupun perorangan kelas G2.

“Waktu event di Purwokerto dan Serang, saya berhasil dapat podium 1. Sedangkan di Cirebon dapat podium 4, di Semarang baelum lama ini karena ada trouble di mesin pas SS terakhir, cuma bisa masuk podium 5,"

"Kalau di Superadventure Tuban, untuk team podium 2, individu juga ke-2. Di Bali untuk kategori team dapat podium 2, individu podium 1,"

"Sedangkan di Sukabumi untuk team iarh podium 1, sedangkan individunya tembus podium 3,” papar Denda sapaannya.

Suzuki Jimny SJ410 1983, Suspensi depan model struts, belakang King reservoir
Gombak / OTOMOTIF
Suzuki Jimny SJ410 1983, Suspensi depan model struts, belakang King reservoir

Di seri pamungkas Superadventure di Cimahi, Sabtu Minggu (8-9/12) lalu, Denda meraih podium 2 individu.

Sedangkan untuk kategori team masuk podium 3. Sehingga akhirnya ia didaulat jadi juara umum 2 di Superadventure kelas G2.

Sedangkan kategori team jadi ke-2. Jadi, wajar bila Denda dengan jipnya ini dijuluki ‘buser’ alias buru sergap podium. Tropinya buanyak cuy!

KONSTRUKSI FOUR LINK

Prestasi tersebut disamping berkat skill Denda sendiri, juga hasil riset panjang pada jip tubular andalannya itu.

“Mulai dirancang tahun 2010. Dibuat tahan banting dan tak mudah rusak, utamanya di kaki-kaki. Sedangkan kalau mesin, memang ada riset supaya dapat yang terbaik sesuai karakter berkendara drivernya,” ungkap Daniel Sucipto, ayah Denda sekaligus owner bengkel Sendang 4x4.

  Suzuki Jimny SJ410 1983, Dapur pacu Escudo berkapasitas 2.0 L, performanya mumpuni.
Gombak / OTOMOTIF
Suzuki Jimny SJ410 1983, Dapur pacu Escudo berkapasitas 2.0 L, performanya mumpuni.

Terkait proses modifikasinya, Denda ikut terlibat langsung, tak hanya duduk manis saja.

Misalnya soal pemilihan sokbreker, ia turut kasih masukan.

Untuk yang depan, ditopang sokbreker Ori Struts.

Suzuki Jimny SJ410 1983,   PSC memudahkan manufer di trek.
Gombak / OTOMOTIF
Suzuki Jimny SJ410 1983, PSC memudahkan manufer di trek.

Sedangkan yang belakang pakai King Shock dengan reservoir.

Sistemnya dibikin four link tanpa per daun.

Ini membuat bantingan mobil jadi lentur banget saat melibas trek ekstrem.

Sistem suspensi tersebut terkoneksi dengan gardan depan dan belakang.

“Itu pakai gardan Toyota Land Cruiser VX, final gear-nya diset 8:39,” ujar Cipto, sapaan akrab ayah Denda.

Ia juga menyebut kalau komponen setir ditopang hidrolis power steering hasil custom, yang membuat manufer jip tubular ijo ini makin enteng dan mudah meliuk-liuk di lintasan.

Suzuki Jimny SJ410 1983, Kabinnya begini doang, tapi fungsional
Gombak / OTOMOTIF
Suzuki Jimny SJ410 1983, Kabinnya begini doang, tapi fungsional

“Sebelumnya ketika pakai pakai worm setir biasa, rontok melulu kelar dipakai kompetisi,” beber Cipto.

Oh iya, dapur pacunya saat ini pakai mesin Suzuki Escudo 2.0 berkode J20A.

Mesin tersebut diklaim lebih responsif dibanding mesin Toyota Innova, yang sebelumnya pernah ditanam sebagai dapur pacu andalan.

“Sebelumnya pakai mesin Escudo, coba riset pakai mesin Innova. Hasilnya enggak maksimal dan kurang responsif. Lalu diganti lai pakai mesin Escudo ini. Namun ECU bawaan dioprek limiter-nya, biar lebih ganas kalau mau ancang-acang jumping libas handicap,” terang Cipto, yang memang terbiasa oprek ECU.

Gombak / OTOMOTIF

Plus : Untuk kelas under 2.5 atau G2, selalu bisa bersaing
Minus: Bodi terlalu polos

DATA MODIFIKASI

Kaki-kaki & Suspensi :
Ban Simex 31 R15, pelek alumunuim 15x7 inci, disc brake Toyota Avanza, power steering custom (PSC), locker ARB

Mesin & Transmisi :
Dapur pacu Escudo J20A, girbok Suzuki APV, transfercase SJ410, gardan TLC VX, final gear 8:39

Eksterior & Interior :
Sasis custom SJ410 dan TaftF50, tubular custom, bucket seat

Bengkel : Sendang Wirogunan Kartasura. Telp. 0813-9350-0653

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa