otomotifnet.com - Jip tubular berwarna hijau tosca polos yang Anda lihat di halaman ini, basisnya dari Suzuki Jimny SJ410 kelahiran 1983.
Dirancang khusus untuk jadi ‘buser’ podium dalam kompetisi off-road.
Enggak tanggung-tanggung spesialisasinya, yaitu hanya khusus untuk terjun di gelaran kejurnas.
Hasilnya mengembirakan, beberapa kali pulang perang, eh.. turun di arena kompetisi, sukses bawa pulang piala di kelas under 2.5 l.
Dijoki oleh Denda Cipta Handayana dan Teo sebagai navigatornya, kedua off-roader ini andalan Sendang 4x4 Offroad Team.
Prestasi keeduanya terbilang mantap.
Pernah raih juara umum di tahun 2015 silam.
Sedangkan di musim kompetisi off-road 2018 ini, Denda (sapaan akrabnya) terlihat selalu gas pol di ajang off-road kota Monster Road, serta kejurnas Superadventure Off-road.
Baik di team maupun perorangan kelas G2.
“Waktu event di Purwokerto dan Serang, saya berhasil dapat podium 1. Sedangkan di Cirebon dapat podium 4, di Semarang baelum lama ini karena ada trouble di mesin pas SS terakhir, cuma bisa masuk podium 5,"
"Kalau di Superadventure Tuban, untuk team podium 2, individu juga ke-2. Di Bali untuk kategori team dapat podium 2, individu podium 1,"
"Sedangkan di Sukabumi untuk team iarh podium 1, sedangkan individunya tembus podium 3,” papar Denda sapaannya.
Di seri pamungkas Superadventure di Cimahi, Sabtu Minggu (8-9/12) lalu, Denda meraih podium 2 individu.
Sedangkan untuk kategori team masuk podium 3. Sehingga akhirnya ia didaulat jadi juara umum 2 di Superadventure kelas G2.
Sedangkan kategori team jadi ke-2. Jadi, wajar bila Denda dengan jipnya ini dijuluki ‘buser’ alias buru sergap podium. Tropinya buanyak cuy!
KONSTRUKSI FOUR LINK
Prestasi tersebut disamping berkat skill Denda sendiri, juga hasil riset panjang pada jip tubular andalannya itu.
“Mulai dirancang tahun 2010. Dibuat tahan banting dan tak mudah rusak, utamanya di kaki-kaki. Sedangkan kalau mesin, memang ada riset supaya dapat yang terbaik sesuai karakter berkendara drivernya,” ungkap Daniel Sucipto, ayah Denda sekaligus owner bengkel Sendang 4x4.
Terkait proses modifikasinya, Denda ikut terlibat langsung, tak hanya duduk manis saja.
Misalnya soal pemilihan sokbreker, ia turut kasih masukan.
Untuk yang depan, ditopang sokbreker Ori Struts.
Sedangkan yang belakang pakai King Shock dengan reservoir.
Sistemnya dibikin four link tanpa per daun.
Ini membuat bantingan mobil jadi lentur banget saat melibas trek ekstrem.
Sistem suspensi tersebut terkoneksi dengan gardan depan dan belakang.
“Itu pakai gardan Toyota Land Cruiser VX, final gear-nya diset 8:39,” ujar Cipto, sapaan akrab ayah Denda.
Ia juga menyebut kalau komponen setir ditopang hidrolis power steering hasil custom, yang membuat manufer jip tubular ijo ini makin enteng dan mudah meliuk-liuk di lintasan.
“Sebelumnya ketika pakai pakai worm setir biasa, rontok melulu kelar dipakai kompetisi,” beber Cipto.
Oh iya, dapur pacunya saat ini pakai mesin Suzuki Escudo 2.0 berkode J20A.
Mesin tersebut diklaim lebih responsif dibanding mesin Toyota Innova, yang sebelumnya pernah ditanam sebagai dapur pacu andalan.
“Sebelumnya pakai mesin Escudo, coba riset pakai mesin Innova. Hasilnya enggak maksimal dan kurang responsif. Lalu diganti lai pakai mesin Escudo ini. Namun ECU bawaan dioprek limiter-nya, biar lebih ganas kalau mau ancang-acang jumping libas handicap,” terang Cipto, yang memang terbiasa oprek ECU.
Gombak / OTOMOTIF
Plus : Untuk kelas under 2.5 atau G2, selalu bisa bersaing
Minus: Bodi terlalu polos
DATA MODIFIKASI
Kaki-kaki & Suspensi :
Ban Simex 31 R15, pelek alumunuim 15x7 inci, disc brake Toyota Avanza, power steering custom (PSC), locker ARB
Mesin & Transmisi :
Dapur pacu Escudo J20A, girbok Suzuki APV, transfercase SJ410, gardan TLC VX, final gear 8:39
Eksterior & Interior :
Sasis custom SJ410 dan TaftF50, tubular custom, bucket seat
Bengkel : Sendang Wirogunan Kartasura. Telp. 0813-9350-0653
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR