“Itu pakai gardan Toyota Land Cruiser VX, final gear-nya diset 8:39,” ujar Cipto, sapaan akrab ayah Denda.
Ia juga menyebut kalau komponen setir ditopang hidrolis power steering hasil custom, yang membuat manufer jip tubular ijo ini makin enteng dan mudah meliuk-liuk di lintasan.
“Sebelumnya ketika pakai pakai worm setir biasa, rontok melulu kelar dipakai kompetisi,” beber Cipto.
Oh iya, dapur pacunya saat ini pakai mesin Suzuki Escudo 2.0 berkode J20A.
Mesin tersebut diklaim lebih responsif dibanding mesin Toyota Innova, yang sebelumnya pernah ditanam sebagai dapur pacu andalan.
“Sebelumnya pakai mesin Escudo, coba riset pakai mesin Innova. Hasilnya enggak maksimal dan kurang responsif. Lalu diganti lai pakai mesin Escudo ini. Namun ECU bawaan dioprek limiter-nya, biar lebih ganas kalau mau ancang-acang jumping libas handicap,” terang Cipto, yang memang terbiasa oprek ECU.
Gombak / OTOMOTIF
Plus : Untuk kelas under 2.5 atau G2, selalu bisa bersaing
Minus: Bodi terlalu polos
DATA MODIFIKASI
Kaki-kaki & Suspensi :
Ban Simex 31 R15, pelek alumunuim 15x7 inci, disc brake Toyota Avanza, power steering custom (PSC), locker ARB
Mesin & Transmisi :
Dapur pacu Escudo J20A, girbok Suzuki APV, transfercase SJ410, gardan TLC VX, final gear 8:39
Eksterior & Interior :
Sasis custom SJ410 dan TaftF50, tubular custom, bucket seat
Bengkel : Sendang Wirogunan Kartasura. Telp. 0813-9350-0653
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR