Prosesnya, ECU terlebih dahulu dicopot dari motor.
Kemudian disambungkan ke komputer atau laptop menggunakan kabel interface khusus. ECU akan dibaca dengan software Woolich Racing asal Australia.
“Dari Indonesia ada 3 orang tim yang ikut meriset, contohnya untuk New Ninja 250 2018 karena di sana belum ada,” ujar Chu Onk owner SSK Motorsport.
Proses selanjutnya, memasukkan terlebih dahulu limiter-nya, baru kemudian seting timing pengapian dan suplai bensin.
Menurut Onk, panggilan akrabnya, limiter Ninja 250 standar ada di 12.700 rpm, sedangkan New Ninja 250 2018 12.500 rpm kalau masuk gigi, sedangkan kalau netral sampai 13.700 rpm.
Limiter-nya bisa dinaikkan sampai 14.000 rpm.
Kemudian, dilanjutkan seting ulang timing pengapian dan suplai bahan bakar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kondisi motor.
Seperti apa saja part yang dipasang, misal knalpot racing, filter udara replacement atau model open, serta jarak odometer motor, karena jarak tempuh yang tinggi mempengaruhi ‘kesehatan’ mesin motor.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR