Otomotifnet.com – Apa sih yang terpikir kalau melihat Jeep Cherokee?
Kebanyakan masyarakat menganggap kalau Jeep Cherokee lebih enak dan pantas dipakai sehari-hari.
Masih ditambah dengan wheelbase yang panjang menyiratkan kalau mobil tersebut lebih cocok untuk dipakai keluarga.
Dengan ground clearance yang tinggi juga menampilkan kalau Jeep Cherokee gagah dipakai melibas lumpur.
Selain itu, tak sedikit pula yang membuat Jeep Cherokee sebagai koleksi karena punya banyak varian yang bagus.
Tapi akan berbeda jadinya kalau sudah berada ditangan TB Adhi.
TB, panggilannya mampu menyulap mobil ‘keluarga’ tersebut menjadi mobil ampuh untuk berlaga di banyak event.
Jika kebanyakan Jeep Cherokee ambil bagian di ajang speed off-road, TB justru lebih mengandalkannya di ajang sprint reli dan reli.
Ada yang salah? Jelas tidak. Tapi biasanya di kedua ajang tersebut, para peserta lebih banyak menggunakan sedan dibanding jip atau SUV.
Banyak juga yang menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution atau Subaru.
Dua merek yang sangat familiar di ajang reli, karena performa mesin dengan turbo serta gerak empat rodanya yang mumpuni.
Musim balap 2018, dengan Jeep Cherokee garapannya bersama bengkel, TB cukup menganggu mobil-mobil tersebut.
Fokus dan konsentrasi TB di ajang sprint reli dan reli mengantarkannya meraih banyak juara.
Menjadi juara nasional di grup Jip pada sprint reli dan juga reli. Kemudian berada di peringat 3 kejuaraan umum, di sela-sela para penggemar Mitsubishi Lancer Evolution dan Subaru tersebut.
O iya, Jeep Cherokee yang dipakai keluaran 1995-1996. Jauh lebih tua dibanding dua merek jagoan reli tersebut.
Selain lebih tua, mengenai teknologi Jeep Cherokee juga tertinggal dibanding lawan-lawannya.
Maka wajar jika akhirnya OTOMOTIF menobatkan TB Adhi sebagai The Best Driver of The Year in Motorsport di OTOMOTIF Award 2019.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR