Menurut Airlangga, pengembangan tergantung kesuksesan investasi mereka di pasar domestik.
“Beberapa dari mereka akan melakukan pre-marketing project, karena EV harganya 30-50 persen lebih mahal dari kendaraan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE),” tuturnya.
Ia mengaku, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, akan menjadi peluang besar.
“Misalnya, kita sudah punya bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga engine yang diproduksi di dalam negeri," ucapnya.
"Lokal konten rata-rata di atas 80 persen. Ini yang menjadi andalan ekspor kita,” ungkap Menperin.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR