"Di sini ada yang punya mobil double gardan. Tapi, masyarakat awam ini kan kalau mobil pribadi bawa mayat banyak enggak boleh. Nanti sial atau bagaimana enggak tahulah. Tapi kalau bawa orang sakit mereka mau, tapi bawa mayat mereka berat nampaknya," imbuhnya.
Tak ada pilihan lain, jenazah Jojok akhirnya terpaksa dibawa pakai motor dan diikat di atas keranjang.
"Ya dibawa pakai motor ditaruh di atas keranjang yang biasa digunakan untuk angkut sawit, karet dan belanja dari pasar," ungkap Sarman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gagal Diantar Ambulans, Jenazah Petani Ini Terpaksa Diikat di Motor
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR