Otomotifnet.com - Menindaklanjuti komitmen investasi, delegasi Hyundai Motors Group menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka (25/7).
Bahkan sudah sampai tahapan survey lahan pabrik.
“Saat ini pihak Hyundai sedang melakukan survei di kawasan industri Jawa Barat, seperti daerah Bekasi, Karawang, Purwakarta (Bekapur) dan Subang,
"Nilai investasinya masih dalam pembahasan,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian.
(Baca Juga: Tol Yogyakarta Telan Dana Rp 15 Triliun, BPJT Sebut Tahun 2022 Bisa Dilewati)
Masih menurut Airlangga, Presiden merespons positif rencana investasi Hyundai Motors Group di sektor yang ditargetkan menjadi andalan ekspor Indonesia ke depan.
Hyundai berencana mengekspor 40 persen dari produksinya di Tanah Air, sedangkan 60 persen ditujukan bagi pasar domestik.
Rencananya, Hyundai mulai berproduksi pada tahun 2021 dengan kapasitas hingga 250 ribu unit per tahun.
Jenis kendaraan yang bakal digarap di Indonesia, antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan.
Nantinya, pabrik Hyundai di Indonesia ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.
“Hyundai telah menegaskan komitmennya untuk segera memulai investasi di Tanah Air,
"Sebab, Indonesia dinilai tepat menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor,” lanjut Menperin.
Dalam pertemuan tersebut, selain didampingi oleh Menperin, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
(Baca Juga: Honda ADV150 Sudah di Tangan Konsumen, Tak Perlu Inden, Dua Unit Mendarat di Bandung)
Secara bersamaan, delegasi Hyundai yang hadir yaitu Executive Vice Chairman Hyundai Chung Eui-Sun, President Hyundai Kong Young-Woon, Executive Vice President Hyundai Park Hong-Jae, dan Senior Vice President Lee Young-Tack.
Executive Vice Chairman Hyundai Motors Chung, Eui-Sun mengatakan, pihaknya masih memeriksa kesiapan supaya rencana investasi tersebut berjalan dengan lancar.
“Kami berharap masuknya kami ke pasar Indonesia akan membantu kebijakan mobil otomotif 4.0,” tuturnya.
Seperti diketahui Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian sedang mendorong peningkatan investasi pada sektor-sektor industri prioritas, termasuk yang tertuang di peta jalan Making Indonesia 4.0.
Tujuannya untuk memperdalam struktur industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing di kancah global.
Termasuk di sektor industri otomotif, dimana pabrikan Hyundai asal Korea Selatan berminat membenamkan investasi sekaligus menjadi Indonesia sebagai basis produksinya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR