Otomotifnet.com - Sudah sejak lama gelaran reli selalu mengambil dua hari akhir pekan (Sabtu dan Minggu) untuk menyelenggarakan satu putaran.
Dengan penyelenggaraan tersebut membuat tim dan pereli bisa punya strategi apik menghadapi persaingan.
Seandainya mengalami apes atau hal kurang menguntungkan pada hari pertama, bisa dibalas pada hari berikutnya.
"Strategi tim memang biasanya seperti itu. Tidak langsung pol sejak awal, tapi lihat-lihat dulu," sebut M. Harri Prastomo, pereli dari Pertamina Lubricants Rally Team.
(Baca Juga: Honda ADV150 Ada Sekennya, Dirilis Belum Genap Sebulan, Enggak Sesuai Ekspetasi Konsumen?)
Sayangnya, format event reli sekarang ini mulai berubah.
Dalam dua hari weekend, diselenggarakan dua putaran. Masing-masing hari menjalani satu putaran.
"Konsep reli yang lama, dua hari satu putaran memang bagus. Hal itu bisa terlaksana kalau ada komitmen dari penyelenggara supaya syarat jumlah event menjadi kejurnas terpenuhi,"
"Kalau masih belum ada, maka konsep dua putaran di weekend jadi lebih pas," sebut Eddy WS, pereli yang juga bagian dari IMI Sumut.
Konsep ini juga ditanggapi oleh TB Adhi, yang setia pakai Jeep Cherokee untuk ikut reli.
Menurutnya, masing-masing format lomba punya sisi plus dan minus.
"Keuntungan dua putaran, sekali kita datang dan ikut reli, bisa langsung dapat dua point. Cost tidak terlalu berat. Minusnya, ya harus langsung siap sejak SS pertama," jelasnya.
Mengenai format demikian, Harri memang tak bisa mengelak.
"Memang inginnya satu putaran, tapi kita juga ikuti aturan. Berarti memang harus punya strategi sejak awal," kata Harri.
Dua putaran atau satu putaran dalam weekend, yang penting gaspol.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR