Dalam perjalanan sekitar pukul 07.00 WIB, ia mendapat telepon dari adiknya Erlina dan mengabari empat ban mobil yang diparkir di garasi rumah Erlina sudah tidak ada lagi.
Satu dongkrak masih berada di kolong mobil.
“Rencana mau menghidupkan mobil, takut tertinggal rombongan saya berangkat terus menunggu rombongan di jalan, kemudian ditelepon adek mengabari ban dan pelak sudah hilang,” ujarnya.
Musmulyadi segera melapor ke Pos Polisi Peulimbang Bireuen.
(Baca Juga: Pengemudi Bus Kena Skors, “Tendang” Wanita 19 Tahun, Alasan Karena Pakaian)
Sejumlah anggota polisi dari Peulimbang dan Polsek Jeunieb ke lokasi dan melihat secara dekat mobil diganjal dengan kayu dan beberapa peralatan lainnya, sehingga posisi mobil masih seperti memiliki empat ban.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan melalui Kapolsek Jeunieb Iptu Soeharto serta Kapospol Peulimbang, Aiptu Alfian mengatakan, korban kehilangan empat ban dan pelek yang diketahui sekitar pukul 06.00 WIB.
Disebutkan, empat ban mobil dan pelek hilang, kemudian ditemukan dua batu besar untuk menganjal pengganti ban, ada 13 batu merah (batu-bata) sebagai alat mengganjal mobil.
Satu dongkrak yang digunakan pelaku masih berada di bawah kolong mobil.
(Baca Juga: Usia Mobil Dibatasi 10 Tahun, Pedagang Mobil Bekas Minta Gubernur Jakarta Pikir Dulu)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Serambinews.com |
KOMENTAR