Awalnya Zaenal Abidin mengendarai Honda Vario putih miliknya dengan melawan arus dan tidak mengenakan helm, masuk ke pintu gerbang kantor Satlantas.
Dua anggota Satlantas bernama Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen sedang tugas piket, menjaga barang bukti hasil razia operasi patuh.
Zaenal Abidin yang ternyata sore harinya terjaring razia, disebutkan datang dengan cara yang tidak bersahabat dan bernada keras sambil menanyakan keberadaan motornya.
Hal itu memicu awal percekcokan antara Zaenal Abidin dan dua petugas yang sedang berjaga.
(Baca Juga: Tilang Elektronik Bikin Panas Rumah Tangga, Bukti Pelanggaran Rekam Suami Bonceng Wanita)
Secara tiba-tiba, Zaenal Abidin disebut menyerang Bripka Nuzul dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi-tubi.
Anggota Satlantas yang sedang berjaga itu kemudian melakukan pembelaan diri, hingga menyebabkan Zaenal Abidin terjatuh dan menghantam pot bunga.
Akhirnya, Zaenal Abidin berhasil dilumpuhkan dan diserahkan ke SPKT Polres Lombok Timur.
Akibat serangan dari Zaenal Abidin, Bripka Nuzul dilarikan ke rumah sakit karena luka yang cukup serius.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR