Pihak perangkat perlombaan menyebut keamanan lomba harus didahulukan. Sehingga memaksa panitia mengeluarkan buletin yang menyebut kalau G5 harus dilepas satu per satu.
Satu-satunya penyebab yang menurunkan tingkat safety, karena debu yang terlalu tebal. Sehingga jarak pandang peserta sangat terbatas.
Ketika mobil melintas, debu langsung berterbangan. Kalau dilepas berdua, debu tersebut akan mengahalangi pandangan peserta yang ada di belakang.
Bahkan ketika dilepas satu per satu sekalipun, peserta tetap kena debunya sendiri. Belum sempat debu pergi, mobil sudah datang lagi.
(Baca Juga: Saling Saudara Tapi Tetap Berseteru di Kejurnas Speed Offroad Putaran Tiga)
"Ya kali ini memang harus terima debu. Memang jarak pandang sangat terbatas, walaupun sudah ada navigator yang baca pacenote,"
"Semua harus tetap amanlah," ucap H. Atuy Fathurrahman, pemilik tim Dorisfa Motorsport.
Sebenarnya pihak penyelenggara juga tak tinggal diam. Pihak Banteng Motorsport sudah melakukan penyiraman trek bahkan sejak proses pembuatannya.
Namun, ketika terkena panas terik, air siraman yang dicampur chemical khusus tersebut akan mudah mengering. Hasilnya debu tebal.
HASIL LOMBA SPEED OFF-ROAD :
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR