Otomotifnet.com - Pamornya memang tak mentereng layaknya Toyota Fortuner, tidak juga jadi perbincangan seperti Mitsubishi Pajero Sport, tapi Isuzu mu-X Premiere tetap punya cara tersendiri untuk menggaet konsumennya.
Isuzu mu-X Premiere hadir dengan sedikit ubahan dibanding pendahulunya. Tambahan berbagai fitur dihadirkan untuk kenyamanan saat dipakai.
Di bagian depan, sekilas masih sama seperti generasi terdahulu. Perbedaannya, kini sudah mengadopsi fitur Daytime Running Light (DRL), yang jadi satu tempat dengan lampu utama.
Ini berguna sebagai alat ‘komunikasi’ dengan pengguna lalu lintas lainnya.
(Baca Juga: Isuzu Mu-X 2.5 Premier Dijejali Fitur Lengkap, Tak Peduli Versi Menengah)
Selain itu, ada fitur lain ditambahkan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan berkendara. Pertama, yaitu round view monitor.
Dengan dimensi panjang lebih dari 4 meter dengan lebar 1,8 meter, tentu agak sulit melihat belakang dan berbagai sudut mobil.
Dengan mengaktifkan kamera 360º tersebut, semua sudut jadi bisa terpantau. Untuk parkir mundur atau ketika berjalan bisa tetap aman.
Karena sudut depan kiri yang jadi titik paling susah diprediksi pengemudi dapat mudah terlihat.
Fitur ini mengandalkan 4 kamera yang ada di depan, samping (bawah spion) dan juga belakang. Sehingga mampu memantau semua sisi dengan baik.
Selain itu, versi terbaru ini sudah ditambahkan juga fitur Hill Descent Control (HDC). Dengan fitur ini akan menurun laju mobil ketika berjalan turun di kontur yang rusak.
Kalau jalan turun mobil ditahan, bagaimana kalau menanjak? Ah, tenang saja, karena mobil bermesin 4JK1-TC Hi Power ini, juga sudah dilengkapi Hill Start Assist (HSA).
Masih merasa belum aman? Isuzu juga sudah memasang teknologi Electronic Stability Control (ESC).
(Baca Juga: Isuzu MU-X Racing Luar Dalam, Modal Saingi Fortuner dan Pajero Sport)
Dengan segala fitur yang ada, pergerakkan mobil benar-benar dikontrol oleh komputer. Dengan perhitungan yang akurat, membuat mobil jadi lebih aman untuk dipakai.
Keamanan ini berpadu juga dengan kenyamanan yang dihadirkan. Untuk sistem suspensinya, SUV 7 seater diesel ini menggunakan 5-link coil spring di bagian belakang.
Untuk depan pakai independent coil spring.
Hasilnya, ketika melibas jalan bumpy atau sedikit rusak, guncangan masih bisa diredam dengan baik.
Namun, mobil akan terasa limbung ketika belok dalam kecepatan tinggi. Wajar saja, karena dimensi mobil juga terbilang tinggi.
O iya, sama halnya dengan suspensi, mesin juga tidak ada perbedaan dengan generasi sebelumnya.
Sebab itu, cara ‘mengeluarkan’ tenaga diesel commonrail-nya juga masih sama. Jangan langsung kickdown untuk melejitkan mobil, karena kalau dengan cara ini, justru terasa agak tersendat.
Paling enak, injak pedal gas secara perlahan saja. Perhatikan putaran mesin lewat jarum RPM, usahakan terus berada di torsi, sekitar 1.800-2.800 rpm.
Tenaga akan keluar dengan baik. Tim OTOMOTIF
Data Spesifikasi :
Mesin : 4JK1-TC Hi Power, 4 silinder segaris, turbo diesel common rail
Tenaga maksimal: 136 PS (134,1 dk) / 3.400 rpm
Torsi maksimal : 237 Nm / 1.800-2.800 rpm
Suspensi depan : Independent coil spring
Suspensi belakang : 5-link Coil spring
Rem depan : Ventilated disc 16 inci
Rem belakang : Ventilated disc 16 inci
Ukuran ban : 255/60 R18
Dimensi (P x L x T) : 4.825 x 1.860 x 1.840 mm
Wheelbase : 2.845 mm
DATA TEST
Konsumsi BBM
Dalam kota : 10,0 km/liter
Konstant 100 km/jam @ 2.000 rpm : 13,9 km/liter
AKSELERASI
0-60 km/jam : 5,2 detik
40-80 km/jam : 6,1 detik
0-100 km/jam : 14,3 detik
201 meter : 12,3 detik
401 meter : 19,3 detik
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR