Otomotifnet.com - Jadi salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia,Toyota sudah lama menjual kendaraan elektrifikasi.
Salah satunya adalah Prius yang pertama kali diperkenalkan tahun 1997 secara global.
Namun sampai saat ini, masih sedikit mobil full electric (Battery Electric Vehicle) yang diproduksi dan dijual secara massal.
Apakah memang Toyota hanya fokus pada teknologi Hybrid?
(Baca Juga: Toyota Calya Jadi Armada Baru Taxi Express, Jumlahnya Ratusan, Pengadaan Selesai Awal 2020)
Anton Jimmy Suwandi, Direktur Marketing PT. Toyota-Astra Motor menampik hal itu, "Mulai sekarang Toyota juga akan masuk ke BEV secara bertahap ya," ujarnya saat media drive mobil hybrid di Bali.
"Seperti di Eropa itu ada van namanya Proace (Battery Electric Vehicle), mungkin secara principal mereka tidak mau membuka strateginya," tambah Anton Jimmy panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, pria berpostur jangkung ini mengatakan kalau setiap negara itu berbeda soal strategi BEV, misalnya di Jepang dan China kendaraan listrik sangat diterima.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
(Baca Juga: Toyota Perpanjang Garansi Baterai Mobil Listrik Dan Hybrid, Sampai 10 Tahun!)
"Kalau lihat dari atensi pemerintah, principal pasti melihat lah, meskipun bukan big volume, tapi mereka juga pelajari kemungkinan untuk pasar Indonesia," papar Anton Jimmy.
Dilihat dari line up produk, rasanya memang Izoa atau dikenal dengan C-HR yang paling mudah untuk masuk pasar Indonesia .
"Cuma di China itu kan left hand drive jadi butuh penyesuaian juga," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR