Otomotifnet.com - Valentino Rossi membuktikan ucapannya akan ada ubahan teknis dan gaya balap baru di MotoGP Jepang 2019.
Mulai tes Misano beberapa waktu lalu, Rossi memakai knalpot dengan muffler 2 lubang seperti yang dipakai Suzuki.
Sayangnya, Rossi bermasalah sementara 3 pembalap Yamaha lain yang tidak memakainya malah lebih bagus darinya.
Akhir pekan ini, Rossi tidak memakai lagi knalpot tersebut dan memakai knalpot Akrapovic yang biasa dipakai sebelumnya.
(Baca Juga: Valentino Rossi Berpeluang Lolos Kualifikasi 2, Fabio Quartararo Tercepat di FP2 MotoGP Jepang)
Selain itu, swing-arm karbon juga dilepaskannya dan memakai lengan ayun lamanya.
Di sirkuit yang membutuhkan pengereman tiba-tiba seperti Motegi ini, dan juga masalah ban belakang motor, Rossi butuh suplai gas dan juga keseimbangan berat motor yang berbeda, makanya 2 perangkat itu dilepas.
Paling mengejutkan, Rossi mencoba teknik pengereman yang hampir tidak pernah dipakainya.
Demi tampil kompetitif, The Doctor rela melakukan hal yang tidak biasa untuknya, yakni pengereman dengan 2 jari saja.
"Aku ingin mencobanya kali ini, tapi itu tidak mudah setelah bertahun-tahun memakai 3 jari," katanya.
"Ini seperti membuat tembakan 3 angka di permainan bola basket," kata Rossi dilansir dari GPOne.com.
"Seperti yang kubilang, aku ingin bekerja berbeda dan kami mencobanya. Juga karena motornya sudah berubah dalam beberapa tahun dan kami harus beradaptasi," jelasnya.
Padahal biasanya, Rossi memakai pengereman 3 jari yang biasa dipakai pembalap jaman dulu.
(Baca Juga: Tiga Pembalap Yamaha Tercepat di FP1 MotoGP Jepang, Valentino Rossi 'Melempem' di Luar 10 Besar)
Tentunya hal ini sangat sulit karena kebiasaan pembalap akan mempengaruhinya.
Pengereman dengan 2 jari ini disebut memberikan sensasi keseimbangan dan kestabilan pengereman yang berbeda, dan itu jadi target Rossi agar berkembang lagi.
"Ini menolong agar tidak membebani suspensi depan terlalu cepat. Jadi kau tidak cepat di posisi kritis karena pengeremannya jadi lebih manis," ungkap The Doctor.
Teknik ini seperti yang dipakai kebanyakan pembalap, termasuk Jorge Lorenzo.
Sementara itu, teknik yang paling brutal sebenarnya yang dengan 1 jari, teknik yang dipopulerkan Casey Stoner dan sekarang dipakai Marc Marquez.
"Bahkan adikku, Luca Marini, juga memakai 1 jari, Marc Marquez juga, setiap pembalap punya gayanya," sambungnya.
"Tapi yang terpenting dengan motor ini hari ini, tujuannya agar motornya tidak berada di posisi kritis dalam pengeremannya," harap The Doctor.
"Kami harus bisa berhenti lebih baik tapi dengan memakai rem lebih ringan, karena dengan mengurangi tekanan saat pengereman motornya berhenti dengan baik," jelas Rossi.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR