Otomotifnet.com - Ivan Kurniawan, pemilik Vespa Sprint 150 lansiran 2016 ini punya karakter kalau naik kendaraan inginnya selalu ngebut.
“Pengennya cepat sampai gitu,” ujarnya.
Maka tak heran jika Ivan rela menghabiskan dana Rp 25 juta untuk upgrade mesin.
Wah dengan dana sebanyak itu, seberapa banyak kenaikan performanya? Simak ulasannya berikut ini. Fariz
(Baca Juga: Vespa S 125 Bolong-Bolong, Body Dianggap Buluk, Mesin Enggak Main-main)
PISTON
Untuk menaikkan tenaga, langkah pertama melakukan bore up pakai piston 66 mm.
Dengan stroke standar 58,6 mm, kapasitas melonjak menjadi 200,3 cc. Piston pakai BRT jenis forged.
“Piston pakai BRT tanpa dome, malah cekung. Soalnya motor ini kan buat turing juga, nah turingnya gaspol,"
"Makanya dibuat mendem, itu juga perbandingan kompresi masih 12,2:1,” buka Rully Manarullah, owner R-Autoworks yang meng-upgrade motor ini.
KLEP
Demi menyesuaikan naiknya kapasitas mesin, jalur masuk dan keluar campuran udara dan bensin perlu diperbesar.
Di motor ini kedua klep in berdiameter 21,5 mm dan kedua klep ex 25,5 mm.
“Klep pakai UMA Racing yang biasa dipakai balap, tapi bukan yang titanium. Per klep juga pakai UMA Racing,” sebut Rully.
CAMSHAFT
Buka tutup klep diatur camshaft custom yang dibuat dari billet menggunakan mesin CNC.
“Billet ini jaminan seumur hidup awet. Gue gak demen noken as model tambal las,” lanjutnya.
Camshaft billet ini dikombinasi dengan cam gear custom untuk mencari angka dial terbaik.
“Durasi in-nya 265° yang ex 272° dengan lift 9,2 mm. Karakternya untuk di putaran atas, tapi Vespa kan kendala di limiter yang rendah,"
"Makanya lagi coba remap ECU mudah-mudahan berhasil,” urai pria yang bengkelnya ada di Pusat Otomotif Sentra Harapan, Harapan Indah, Bekasi.
THROTTLE BODY
Sedotan udara segar diperbesar dengan membesarkan throttle body bawaan jadi 30 mm, lengkap dengan velocity stack agar udara yang masuk lebih terarah.
“Bisa aja pakai throttle body aftermarket, tapi kalau untuk orang awam takutnya ganti-ganti gitu jadi bingung dia, haha…” sambungnya.
Injector menggunakan bawaan Vespa karena semburannya masih cukup, cuma perlu diatur ulang piggyback Polini agar didapat angka AFR sekitar 12,2:1.
CVT
Transfer tenaga menuju roda belakang juga dimaksimalkan. Mulai dari variator Polini yang berisi kombinasi roller 10 gr dan 11 gr, kampas kopling Piaggio MP3, juga per torsi 1.500 rpm.
Gigi rasio diubah jadi 40/14, lebih berat dari standarnya 42/14. Gigi rasionya menggunakan Helical Gear alias gigi miring.
“Gigi miring lebih smooth. Kalau gigi lurus kasar atau noise. Rasio dibuat sedikit lebih panjang untuk ngulur rpm, lumayan limiter jadi jauhan sedikit,” lanjut Rully.
HASIL
Perubahan performa mesin motor berwarna Rose Gold ini langsung dites pakai mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Jl. Tenggiri No.4 A Rawamangun, Jaktim.
Dalam kondisi standar Vespa Sprint 150 menghasilkan tenaga maksimal 9,65 dk di 7.840 rpm dan torsi 9,65 Nm di 5.990 rpm.
Sedangkan Sprint 200 milik Ivan menyemburkan tenaga 17,06 dk di 8.490 rpm dan torsi 14,34 Nm pada 8.410 rpm.
Dengan begitu terdapat kenaikan tenaga sebanyak 76,7% dari standarnya, wah dijamin cepat sampai ini sih! Tapi tetap ride safety bro!
R-Autoworks: 0812-9079-5295
Sportisi Motorsport: 0878-8914-2380
Data upgrade:
Piston: BRT forged 66 mm
Perbandingan kompresi: 12,2:1
Klep: UMA Racing In 21,5 mm & ex 25,5 mm
Per klep: UMA Racing
Camshaft: Custom billet
Throttle body: Custom reamer 30 mm + velovity
Intake: Custom vertical
Piggyback: Polini
Knalpot: Remus
Variator: Polini
Roller: Kombinasi 10 gr & 11 gr
Kampas kopling: Piaggio MP3
Per torsi: 1.500 rpm
Gigi rasio: Custom 40/14
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR