THROTTLE BODY
Sedotan udara segar diperbesar dengan membesarkan throttle body bawaan jadi 30 mm, lengkap dengan velocity stack agar udara yang masuk lebih terarah.
“Bisa aja pakai throttle body aftermarket, tapi kalau untuk orang awam takutnya ganti-ganti gitu jadi bingung dia, haha…” sambungnya.
Injector menggunakan bawaan Vespa karena semburannya masih cukup, cuma perlu diatur ulang piggyback Polini agar didapat angka AFR sekitar 12,2:1.
CVT
Transfer tenaga menuju roda belakang juga dimaksimalkan. Mulai dari variator Polini yang berisi kombinasi roller 10 gr dan 11 gr, kampas kopling Piaggio MP3, juga per torsi 1.500 rpm.
Gigi rasio diubah jadi 40/14, lebih berat dari standarnya 42/14. Gigi rasionya menggunakan Helical Gear alias gigi miring.
“Gigi miring lebih smooth. Kalau gigi lurus kasar atau noise. Rasio dibuat sedikit lebih panjang untuk ngulur rpm, lumayan limiter jadi jauhan sedikit,” lanjut Rully.
HASIL
Perubahan performa mesin motor berwarna Rose Gold ini langsung dites pakai mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Jl. Tenggiri No.4 A Rawamangun, Jaktim.
Dalam kondisi standar Vespa Sprint 150 menghasilkan tenaga maksimal 9,65 dk di 7.840 rpm dan torsi 9,65 Nm di 5.990 rpm.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR