"Jadi supaya dari pihak konsumen tidak merasa dirugikan," jelas Joni.
Semua konsumen yang komplain ke pihak SPBU, kendaraannya langsung diperbaiki di tempat.
Beberapa mekanik juga dikerahkan untuk menguras tangki motor yang kemasukan air.
Ia memaparkan, pada saat insiden, BBM jenis Pertamax terjual sekitar 100 liter.
(Baca Juga: BBM Jenis Premium 'Langka' di Jakarta, Operator SPBU Sarankan Pertalite, Ternyata Ini Masalahnya)
Dari jumlah tersebut, ia mengklaim tidak semua konsumen yang membeli Pertamax di hari itu terkena dampak kebocoran ini.
"Jadi yang kena dampak kebocoran cuma beberapa persen. Motor ada 8 dan mobil 3," imbuhnya.
Setelah insiden ini, pihak SPBU langsung menguras penampungan dan sedang dalam proses perbaikan tutup penampungan yang bocor.
"Sementara ini, konsumen yang mau beli Pertamax belum bisa, karena belum bersih 100 persen," tutup Joni.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR