Atenx juga memberikan skidplate di bawah mesin agar terkesan lebih padat.
Bagian sasis tak banyak ubahan, karena Atenx tak ingin mengubah ergonomi berkendara Heru.
Pada sasis belakang hanya membuang braket bodi standar V-Ixion. “Untuk memberi tempat braket bodi baru,” tambah pria yang bermarkas di Jl. Cempaka 1 no.2, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini.
Bagian kaki-kaki rombakannya signifikan, suspensi depan pakai upside down dari Yamaha R15.
Untuk belakang pakai lansiran Scarlet dengan konstruksi monosok layaknya V-Ixion standar. Ketinggian motor diset tidak berubah.
Selanjutnya Atenx memasang pelek jari-jari yang dibalut ban dual purpose, “Sebelumnya harus dibuat dulu teromol custom dari bahan besi supaya pelek bisa terpasang,” ujar Atenx.
Sistem pengereman tetap cakram dan ada di ketiga roda. Cara kerjanya, ketiga rem dioperasikan oleh handel rem depan mirip seperti combine brake.
Itu mengingat Heru memiliki keterbatasan pada bagian kakinya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR