"Kalau untuk adanya kendaraan berat sejauh ini belum (berpengaruh), ini murni karena kondisi geometrik lerengnya itu belum stabil," ujar Hedi saat ditemui di lokasi longsor.
Namun untuk antisipasi, kata dia, kendaraan berat yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta nantinya akan dialihkan ke jalur kanan.
Sehingga tidak melintas di dekat lereng tersebut.
"Nanti kita sarankan kendaraan berat ini ke jalur dua (kanan) sehingga menjauh dari daerah mahkota longsor itu," katanya.
(Baca Juga: Tol Cipularang Punya Durasi Tempuh Maksimal, Lebihi Waktu, E-Toll Tak Berfungsi)
Berdasarkan hasil kajian, kata dia, tanah pada lereng tersebut perlu segera ditangani.
Terutama dalam meningkatkan stabilitas lerengnya dengan kontruksi perkuatan tanah.
Lebih lanjut, Pratomo menyeebutkan, perbaikan lereng tol Cipularang KM 118+600 yang longsor selesai dalam waktu satu bulan.
"Kami juga memasang sheet pile atau tiang pancang agar badan jalan tak terganggu," tuturnya.
"Kami juga memasang counter weight dengan beberapa perkuatan di kaki lereng. Schedule Pekerjaan 1 bulan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tepi Tol Cipularang Sempat Longsor Lagi, 1 Pekerja Kaget & Lompat dari Ekskavator, Perbaikan Sebulan
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bina Marga Ungkap Penyebab Lereng Tol Cipularang Kerap Terjadi Longsor Susulan Dalam Skala Kecil
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR