Otomotifnet.com - Oli mesin diesel modern dengan konvensional ternyata berbeda.
Terutama mesin diesel modern yang telah dilengkapi Diesel Particulate Filter (DPF).
DPF sendiri berfungsi sebagai penyaring gas buang dari hasil pembakaran agar lebih ramah lingkungan.
Oleh karena itu DPF mempengaruhi jenis oli yang digunakan juga pada mesin diesel.
(Baca Juga: Panaoil Bikin Oli Mesin Khusus Diesel Peminum B30, Merek Asal Cilegon Nih!)
Menurut Alvin, Director PTT Oil Indonesia yang menyebutkan spesifikasi oli mesin berbeda antara yang menggunakan DPF dengan yang non DPF.
"Untuk kelas super common rail seperti pada truk modern menggunakan standar Mid SAPS," buka Alvin.
SAPS (Sulfated Ash, Phosphorus and Sulfur) di sini adalah kandungan yang membantu mempertahankan TBN (Total Base Number) oli mesin.
"Artinya kotoran yang dihasilkan dari pelumas standard ACEA C3 ini lebih sedikit total cleanliness dengan DDL booster Technology," sebutnya.
"Tujuannya membuat aman saat digunakan untuk mesin diesel yang sudah dilengkapi oleh Diesel Particulate Filter," tambahnya.
Dengan penggunaan oli yang tepat maka akan mencegah DPF dari jelaga dan tersumbat.
Berbeda dengan oli mesin diesel yang yang tidak menggunakan DPF sehingga tidak membutuhkan kandungan SAPS tinggi.
"Sedangkan pelumas yang dikhususkan untuk non DPF common rail synthetic, tidak memerlukan spesifikasi tersebut karena mesinnya tidak ada alat DPF," sebutnya lagi.
(Baca Juga: Oli Mesin Wajar Jadi Hitam Setelah Dipakai, Kalau Masih Bening Justru Tanda Tanya?)
"Kita jadi melakukan additive extra pada viscosity index untuk menahan kekentalan pelumas yg mengakibatkan lebih kecilnya angka penguapan dan angka TBN yang lebih besar," beber Alvin.
Pastikan terlebih dahulu spesifikasi kendaraan terutama pada sistem gas buang agar tak salah beli pelumas.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR