Otomotifnet.com - Valentino Rossi sudah beberapa kali berganti tim pabrikan.
Mulai dari Honda, Yamaha dan Ducati.
Dari ketiga pabrikan yang dihinggapinya, masa suram Rossi berada di tim Ducati pada 2011-2012 silam.
Datangnya Valentino Rossi digadang-gadang bakal membawa Ducati kembali ke jalur juara seperti masa-masa Casey Stoner meraih juara MotoGP di 2007.
(Baca Juga: Valentino Rossi Pikirkan Usai Pensiun, Tertarik Jadi DJ, Pacar Setuju)
Justru sebaliknya, Rossi menjadi pesakitan dan gagal memenuhi ekspektasi besar semua orang.
Livio Suppo, mantan manajer tim Ducati dan Repsol Honda, menceritakan kegagalan Rossi saat itu.
"Aku pernah di kejuaraan saat itu, tapi sudah tidak bekerja untuk Ducati (saat Valentino Rossi datang)," ungkap Suppo dilansir dari Motorsport-Total.com.
"Hadirnya Rossi adalah sebuah pernikahan yang mampu membangkitkan harapan Ducati dan mereka sama-sama ingin mewujudkannya," jelasnya.
Suppo tahu hal utama yang membuat Rossi gagal di Ducati.
Hal itu soal karakter masing-masing, karakter motor Ducati dan karakter balap Rossi.
"Ducati motor istimewa yang tidak punya kecocokan dengan karakter Valentino Rossi," imbuhnya.
Ketidakcocokan itu membuat Rossi sulit menemukan ritme terbaiknya, sebelum akhirnya menemukannya kembali bersama Yamaha.
(Baca Juga: Kesangaran Nama Valentino Rossi di MotoGP Diakui, Dorna Sports: Dia Akan Selalu Ada)
"Kadang jadi sulit bagi pembalap, terutama yang sudah berpengalaman untuk beradaptasi dengan motor berbeda," lanjutnya.
"Lebih-lebih motor itu mempunyai karakter yang berbeda pula dari apa yang mereka lakukan sebelumnya," tuturnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR