Bukti lebih valid kalau pemakaian kendaraan yang jam terbangnya masih cukup rendah bisa saja ruang bakarnya sudah banyak ditumpuki kerak, yaitu saat kami melakukan ‘gurah’ deposit di ruang bakar pada Dreza milik awak redaksi ini.
Setelah cairan Carbon X K1 disemprotkan ke dalam ruang bakar melalui lubang busi, lalu didiamkan selama 15 menit, kemudian cairan tadi disedot pakai alat vakum.
Hasilnya, kerak yang tadi terpantau lewat endoskopi, langsung berubah jadi bubur.
Itu pun keraknya belum tuntas, dan kami harus dua kali melakukan gurah.
Baca Juga: Busi Wajib Diganti Bila Sudah Masuk Masa Ini, Jika Tidak, Bahaya!
Baru deh setelah dua kali gurah, kepala piston yang semula hitam tebal, berangsur-angsur terlihat mulai bersih, ditandai munculnya huruf yang ada kepala piston.
Kemudian dilanjut memasukkan cairan Carbon X K2, diamkan selama 15 menit, lalu disedot kayak proses gurah tadi.
“Cairan K2 ini kegunaannya selain membilas hasil carbon clean K1, juga untuk melapisi dan melumasi dinding silinder, agar friksi atau gesekan piston lebih kecil,” terang Sutisna, teknisi TAP sembari kasih tahu setelah melakukan gurah mesin, oli dan filter olinya wajib diganti baru.
Malah bila ingin hasilnya lebih joss lagi, Sutisna menyarankan untuk mengunakan oil treatment Blue Chem, yang pemakaiannya tinggal dicampur ke dalam oli mesin baru.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR