Nah, kelar proses gurah, kami pun kembali mencoba akselerasi Ertiga Dreza ini.
Hasilnya, weww.. ternyata memang terbukti bahwa tumpukan deposit di dalam ruang bakar, pasti akan membuat performa mesin menurun, sehingga berimbas pada kemampuan akselerasi kendaraan.
Bila sebelumnya suka muncul suara knocking pada mesin, setelah proses gurah tadi detonasi tak lagi kami dapati.
“Soalnya, kerak di ruang bakar dapat membuat tekanan atau kompersi jadi tinggi, lantaran volume ruang bakar mengecil,” jelasnya.
Selain itu, saat suhu ruang bakar tinggi, kerak tersebut bisa jadi bara api, yang dapat membakar campuran gas di ruang bakar, sebelum busi memercikkan api.
“Sehingga terjadi lah pembakaran dini atau detonasi tadi,” tambahnya lagi.
Bukti lain, saat kami ukur akselerasinya menggunakan Racelogic, kemampuan melesat dari 0 – 100 km/jam, sanggup menembus 13,9 detik.
Sedangkan dari 40 km/jam menuju 80 km/jam, hanya perlu 5,6 detik (kondisi baru 5,9 detik).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR