Perjalanan Zebra Espass
1995: Pertama kali hadir, Daihatsu Zebra Espass hanya tersedia dalam varian mesin 1.300 cc.
Dengan pasokan bahan bakar karburator dan sistem pengapian yang masih menggunakan kontak poin (platina), Espass telah mengusung teknologi 16 valve.
Tak ayal membuat Espass mampu menghasilkan tenaga 75 dk pada 6.000 rpm.
Desain moncong minibus Daihatsu ini mampu menghasilkan posisi mengemudi yang baik dan membuat ruang kaki lebih lapang dibandingkan minibus lainnya.
Pintu geser kian menambah kemudahan penumpang untuk akses keluar masuk.
Begitu pula dengan pintu bagasi yang membuka ke atas, membuat bongkar muat barang lebih mudah.
1996-1999: Di tahun kedua, Espass menambah varian bermesin 1.600 cc. Penggunaan mesin serupa dengan milik Daihatsu Feroza, membuat Espass makin bertenaga.
Pada akhir 1996, Espass memperkenalkan tipe Supervan yang memiliki kelengkapan termewah seperti pelek alloy, head rest di bangku belakang dan AC double blower.
2000-2001: Minibus Daihatsu yang diberi nama Neo Zebra meluncurkan varian ZL (1.300 cc), ZX (1.600 cc) dan ZSX (1.600 cc) yang merupakan tipe termewahnya.
Selain itu, sistem pengapian mekanikal telah digusur. Sebagai gantinya digunakan CDI yang diyakini memiliki tingkat keakuratan waktu pengapian lebih baik.
Khusus ZSX, Espass telah melengkapi dengan pasokan bahan bakar injeksi sehingga konsumsi bbm dapat lebih efisien.
Selain itu, tipe ini melenghiasi ekterior dengan rear spoiler dan hi-mounted stop lamp.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Autobild Indonesia |
KOMENTAR