Otomotifnet.com - Generasi Daihatsu Zebra Espass merupakan cikal bakal lahirnya minibus nyaman di Indonesia.
Walaupun masih bermesin kolong, desain moncong, struktur bodi dan pintu geser Daihatsu Espass merupakan ciri dari sebuah MPV.
Apalagi Espass memiliki posisi mengemudi menyerupai sedan, sehingga kesan minibus hilang saat mengendarainya.
Ini jelas menjadi sebuah terobosan baru di kelas minibus era pertengahan ‘90-an.
Jika dibandingkan dengan desain bodi minibus pada umumnya, Espass lebih aerodinamis.
Ditambah teknologi mesin yang telah menganut SOHC 16 valve.
Langkah ini menjadikannya sebagai minibus pertama yang mengaplikasikan teknologi multi valve dengan 4 katup per silinder.
Mesin yang digunakan Espass serupa dengan milik Daihatsu Charade dan Feroza.
Jadi tentu tidak terlampau sulit menemukan spare part-nya di berbagai daerah di Indonesia.
Apalagi penjualan Espass cukup laris.
Perjalanan Zebra Espass
1995: Pertama kali hadir, Daihatsu Zebra Espass hanya tersedia dalam varian mesin 1.300 cc.
Dengan pasokan bahan bakar karburator dan sistem pengapian yang masih menggunakan kontak poin (platina), Espass telah mengusung teknologi 16 valve.
Tak ayal membuat Espass mampu menghasilkan tenaga 75 dk pada 6.000 rpm.
Desain moncong minibus Daihatsu ini mampu menghasilkan posisi mengemudi yang baik dan membuat ruang kaki lebih lapang dibandingkan minibus lainnya.
Pintu geser kian menambah kemudahan penumpang untuk akses keluar masuk.
Begitu pula dengan pintu bagasi yang membuka ke atas, membuat bongkar muat barang lebih mudah.
1996-1999: Di tahun kedua, Espass menambah varian bermesin 1.600 cc. Penggunaan mesin serupa dengan milik Daihatsu Feroza, membuat Espass makin bertenaga.
Pada akhir 1996, Espass memperkenalkan tipe Supervan yang memiliki kelengkapan termewah seperti pelek alloy, head rest di bangku belakang dan AC double blower.
2000-2001: Minibus Daihatsu yang diberi nama Neo Zebra meluncurkan varian ZL (1.300 cc), ZX (1.600 cc) dan ZSX (1.600 cc) yang merupakan tipe termewahnya.
Selain itu, sistem pengapian mekanikal telah digusur. Sebagai gantinya digunakan CDI yang diyakini memiliki tingkat keakuratan waktu pengapian lebih baik.
Khusus ZSX, Espass telah melengkapi dengan pasokan bahan bakar injeksi sehingga konsumsi bbm dapat lebih efisien.
Selain itu, tipe ini melenghiasi ekterior dengan rear spoiler dan hi-mounted stop lamp.
2003: Pajak kendaraan bermotor terhadap kapasitas mesin 1.600 cc membuat pihak ATPM Daihatsu melansir Espass ZX dan ZSX bermesin 1.500 cc.
Selain menggunakan pasokan bahan bakar injeksi, tipe ini telah mengusung pengapian distributorless dan mampu menghasilkan tenaga sebesar 82,4 dk.
Facelift pun dilakukan untuk menyegarkan tampilan minibus Daihatsu ini dan memberi sedikit perbedaan dengan pendahulunya.
Gril krom, lampu diamond cut, sein berwarna putih, stop lamp di pintu bagasi, konsol tengah dan tutup tangki bahan bakar yang dioperasikan dari dalam kabin.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
INTERIOR
Peredaman kabin menjadi kendala utama kendaraan bermesin kolong.
Suara bising hingga panas mesin yang menyusup ke kabin, menjadi sisi minus dari sebuah minibus.
Karena itu AC perlu bekerja ektra untuk mendinginkan kabin di siang hari.
Mengakalinya, tentu Anda perlu memeriksa atau menambahkan peredam panas di bawah jok.
Suara gemeretak saat kemudi dibelokkan sering terjadi pada minibus Daihatsu ini.
Namun Anda jangan curiga dahulu terhadap rumah setir yang rusak.
Biasanya, ini disebabkan oleh kurangnya pelumasan di rumah setir saja.
DISTRIBUTOR
Peranti pengapian yang berfungsi sebagai pembagi arus listrik ke busi ini rentan terhadap ulah tangan jahil.
Posisinya di kolong kendaraan membuatnya mudah untuk dicuri.
Makanya pihak ATPM melengkapi penutup distributor untuk Espass produksi 1997 ke atas.
Fungsi lainnya, tentu untuk menghalau cipratan air saat melibas genangan air.
PINTU GESER
Usia akan mempengaruhi komponen bearing di pintu geser.
Jika pemilik terdahulu malas melumasi bearing, pintu akan sulit terbuka atau posisinya tidak pas saat pintu tertutup.
Tak ada salahnya untuk memeriksa mekanisme pintu geser agar tidak mengecewakan Anda.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Autobild Indonesia |
KOMENTAR