Otomotifnet.com - Yamaha Scorpio Z keluaran 2006 ini memiliki tugas dobel, sebagai besutan harian dan balap.
“Motor ini gue pakai untuk harian dan fun race. Jadi ubahannya biar fun to ride untuk daily use,” buka Sigit Sugiono sang empunya motor.
Ia pun memboyong motor tersebut ke bengkel Threestar Motor yang memang spesialis mengoprek Scorpio.
Bengkel ini berlokasi di Jl. Joglo Raya No 24, Kembangan, Jakarta Barat.
Baca Juga: Royal Alloy GP200S, Tampang Klasik tapi Tenaga Melebihi Yamaha R15
Penasaran apa saja ubahannya yang menghabiskan dana sekitar Rp 8 juta ini?
Piston
Piston pakai ukuran oversize 100 (71 mm) lansiran Izumi. Tipenya high dome supaya rasio kompresi naik. Kini sekitar 13:1.
Stroke
Selain diameter piston, stroke mesin juga ikut naik. Caranya dengan menggeser pen standarnya.
“Posisi pen stroke digeser naik 3 mm. Bukan ganti pen sama setang,” ujar Johan mekanik Three Star Motor.
Dengan naik 6 mm, kalau ditotal stroke-nya naik dari 58 mm jadi 64 mm. Kapasitas mesin kini menjadi 253,4 cc.
CDI
CDI standar dipensiunkan dan diganti BRT tipe 24 step yang aslinya untuk Suzuki Shogun 125.
“Biar bisa terbaca normal, pick pulser-nya digeser di magnet nyesuain sensor milik Shogun,” jelas Sigit.
Klep dan Kem
Klep standar Scorpio dinilai ada kelemahan gampang jeber. Makanya diganti klep stainless TK, ukuran standar hanya mengubah seating klep saja.
Saluran masuk dan buang di-porting tapi tidak di-polish. Jadi disisakan kulit jeruknya.
Kemudian noken as asli di-custom. Ditambah daging dan dibentuk secara manual.
Makanya bunyi mesin sedikit kasar. Durasi in dan ex 240 derajat dengan lift cam 8 mm.
Karburator
Karburator UMA Racing 34 mm dipercayakan untuk mendapatkan torsi yang biar lebih galak, karena peruntukannya untuk main di Sentul kecil.
Ditambah velocity stack dengan jetting karbu pilot jet 45 dan main jet 128.
Knalpot
Pelepas gas buang pakai WRX yang dibuat special order. “Knalpot WRX untuk Scorpio yang biasa bentuknya patah-patah, yang ini dibikin ngelandai,” lanjut Johan.
Untuk tetap mendapat back pressure, diameter pipa belakang terakhir yang berukuran 51 mm sampai ke dalam silencer diperkecil ukurannya. Jadi efeknya tetap terasa.
Kabel Bodi
Kabel bodi full pakai wiring dari Accentwire tipe Advanced Series.
Rinciannya dari sensor pick pulser yang menuju ke CDI, kemudian dari CDI ke mesin dan ke koil.
Hasil
Untuk mengetahui hasilnya, dilakukan dyno test di Farm Tuning yang terletak di Jl. Pertanian I, No. 88B Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tenaga puncak ternyata mencapai 19,28 dk/8.054 rpm dengan torsi 18,6 Nm/6.468 rpm, itu menggunakan dynamometer Mainline milik Farm Tuning.
Sebagai gambaran, estimasi tenaga apabila di-dyno di Dynojet sekitar 22 dk.
Sayangnya di Farm Tuning belum ada catatan performa standar Scorpio.
Sementara di dyno Dynojet sekitar 15 dk, jadi kenaikan tenaganya terbilang signifikan.
Namun, itu juga belum maksimal, karena dari analisa hasil dyno setingannya belum pas.
“Putaran atasnya lean, jadi mesin rawan kalau digeber berlama-lama."
"Main jet harus naik ukuran yang lebih besar, apalagi kalau untuk balap,” saran Saiful, kepala mekanik Farm Tuning yang mendampingi saat sesi dyno.
Wah kalau atasnya sudah pas, bisa lebih besar lagi tuh!
Data Modifikasi:
Piston : Izumi 71 mm high dome
Stroke Up : 6 mm geser pen
CDI : BRT 24 Step Suzuki Shogun 125
Karburator : UMA Racing 34 mm + Velocity Stack
Jetting : 45/128
Kem : Standar custom 240 derajat
Klep : TK Stainless
Knalpot : WRX Stainless
Gas Spontan : UMA Racing
Wiring : Accentwire
Gir : Sinnob
Rantai : SSS
Three Star Motor : 0857-6888-7906
Farm Tuning : (021) 2270-6787
Penulis: Rangga
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR