Otomotifnet.com - Ditegaskan oleh Michael C. Tanadhi, selaku Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), bahwa rasio kepemilikan secara kredit di Kawasaki lebih kecil dibanding merek lain.
“Sebelum pandemi rasionya fifty-fifty. Ketika Covid-19 merebak, pembalian 90% cash, ditambah THR sehingga meningkatkan daya beli konsumen Kawasaki,” jelas Michael, melalui sambungan telepon (6/7/2020).
Masih menurutnya, hal ini membuat Kawasaki tak terlalu bergantung pada lembaga pembiayaan.
Terlebih di masa pandemi saat ini, yang terdapat pengetatan uang muka berdasarkan latar belakang konsumen.
“Merek lain tergantung dengan finance company, Kawasaki tidak begitu saat ini."
"Jadi kenapa kita masih bisa ngirim ke dealer, sebab ada saja demand yang cash,” terang pria ramah ini.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Resmi Meluncur, Ini Harga, Tipe dan Pilihan Warna
Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Kawasaki menjadi merek satu-satunya yang aman, bahkan cenderung melejit penjualannya pada Mei 2020 sebanyak 398 unit.
Jumlah tersebut naik 258% jika disandingkan dengan torehan penjualan bulan sebelumnya, sejumlah 111 unit.
Masih menurut Michael, pihaknya juga memantau perkembangan pasar di semester kedua tahun ini. Yakni dengan menyiapkan sejumlah strategi.
“Kita masih melihat segala kemungkinan. Terkait strategi penjualan, kita meluncurkan ZX-25R sebagai upaya menggairahkan pasar,” urai Michael.
Lebih lanjut soal aktifitas pabrik, Michael memprediksi awal tahun 2021, pabrik KMI akan kembali recovery sesuai kapasitas normal.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR