Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mulai 2021 Produksi Baterai Kendaraan Listrik, BUMN Ikut Terlibat

Harryt MR - Jumat, 31 Juli 2020 | 23:45 WIB
(Ilustrasi) Motor dan Mobil Listrik Bebas Pajak BBNKB di Jakarta
Harryt
(Ilustrasi) Motor dan Mobil Listrik Bebas Pajak BBNKB di Jakarta

Otomotifnet.com - Disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP), Kemenperin, Putu Juli Ardika, bahwa mulai 2021 akan produksi baterai kendaraan listrik jenis cell lithium ion.

Masih menurut Putu, terdapat investasi sebesar Rp 207,5 miliar, yang dikucurkan PT International Chemical Industry.

Perusahaan ini akan memproduksi sebanyak 25 juta buah baterai cell lithium ion yang setara dengan 256 MWh per tahun.

“PT International Chemical Industry akan mulai masuk tahap pra-produksi komersial pada akhir tahun 2020,"

“Dan mulai masuk tahap produksi komersial di tahun 2021,” ungkap Putu, melalui keterangan tertulis yang diterima Otomotifnet.com (29/7/2020).

Demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah menurut Putu, telah membentuk konsorsium melibatkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), untuk mendorong dan mengakselerasi keterlibatan industri dalam negeri dalam mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Baca Juga: Bahan Baku Melimpah, Produksi Baterai Kendaraan Listrik Dipercepat

Tim konsorsium BUMN terdiri dari sektor tambang dan energi, seperti Mind.id, PT Antam, PT PLN, dan PT Pertamina.

“Mind.Id dan PT Antam akan fokus ke raw material dan refinery. Sementara itu, PT PLN dan PT Pertamina nanti fokus pada sektor hilirnya,” jelas Putu.

Saat ini, Kemenperin terus menjalin koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, yaitu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pengembangan baterai kendaraan listrik.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah, daur ulang baterai lithium ion bekas menjadi bahan baku dalam memproduksi baterai baru.

“Dari berbagai kajian, baterai lithium ion dapat didaur ulang dan hasilnya 100% tidak ada yang terbuang sehingga tidak menghasilkan limbah B3,”

“Hal ini tentu sangat penting untuk menyokong produksi bahan baku baterai yang ada di berbagai wilayah seperti di Morowali, untuk itu kami terus berkoordinasi dengan KLHK terkait upaya daur ulang baterai lithium ion yang aman bagi lingkungan,” sambungnya lagi.

Dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik, Putu menyebutkan, aspek ekonomi dan lingkungan harus dapat berjalan beriringan.

Dengan demikian, berbagai inovasi teknologi dapat berdampak positif terhadap industri dan masyarakat tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan hidup.

“Pada prinsipnya kemajuan teknologi di sektor otomotif melalui pengembangan baterai kendaraan listrik tetap harus memperhatikan kelestarian lingkungan,”

“Sehingga dampaknya dapat dirasakan baik itu untuk memajukan sektor ekonomi dan industri, sekaligus tetap menjaga kelestarian alam,” imbuh Putu.

Editor : Toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa