Otomotifnet.com - Honda Tiger pertama kali dipasarkan di Indonesia sekitar tahun 1993.
Hingga disuntik mati, Honda Tiger punya tiga generasi dengan penggemarnya yang tidak pernah surut.
Tiap generasi Honda Tiger, punya sebutan sayang oleh komunitas atau penggunanya.
Seperti Honda Tiger Revo disebut Tirev, Honda Tiger 2000 atau Tiger lama dipanggil Tilam.
Baca Juga: Honda Tiger Supermoto Kawin Silang, Sasis & Bodi Italia, Mesin Jepang
"Kalau Honda Tiger generasi pertama disebutnya Tiger Lawas alias Tilas," buka Satiri, owner bengkel spesialis Honda Tiger, Sandy Motor Sport (SMS).
Honda Tiger generasi pertama lahir pada tahun 1993 dengan kode produksi GL-200.
"Sampai saat ini, Tiger Lawas alias Tilas masih banyak diburu bikers, harganya juga lumayan mahal ketimbang dua generasi Tiger yang lebih muda tahunnya," papar pria yang akrab disapa Bang Tiri alias BT.
Menurut BT, Honda Tiger lawas alias Tilas banyak diburu bikers karena punya kelebihan.
"Part-part Tilas ini sebagian besar masih buatan Jepang, sehingga lebih awet," papar BT saat ditemui di bengkelnya di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
"Misalnya keteng dan tangki bahan bakar, kalau dibandingkan dengan generasi sesudahnya, bahannya lebih tebal," papar BT.
"Sehingga keteng enggak gampang mulur dan tangkinya kuat enggak gampang bocor," tambahnya.
Karena sebagian besar part Honda Tiger Lawas atau Tilas masih buatan Jepang, harganya bisa dua kali lipat lebih mahal dari yang lokal.
Baca Juga: Honda Tiger Boardtracker, Bersasis Aluminium, Bersuspensi Sepeda
"Misalnya keteng Honda Tiger buatan AHM itu Rp 150 sampai Rp 200 ribu," kata BT.
"Kalau keteng yang masih buatan Honda Jepang itu bisa Rp 400 sampai 600 ribu," tuturnya.
Meski mahal sesuai dengan kualitas, karena umur pakainya juga lebih panjang.
Makanya motor Tiger generasi pertama masih menjadi buruan bikers di tanah air.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR