Vibrasi yang dihasilkan mesin juga lebih halus. Entakan lebih terasa dan roda belakang mudah spinning ketika gas dientak.
Lain dengan WR 155R, punya kapasitas mesin dan klaim tenaga paling besar, tentu punya hasil yang istimewa saat di lapangan.
Karakternya juga beda dari kedua kompetitornya yang kuat di putaran rendah dan tengah. Kalau WR 155R tenaganya kuat di putaran rendah hingga atas.
Tentu ini karena WR 155R dibekali 4 buah katup lengkap dengan VVA yang membuat tenaganya lebih merata.
Tapi suara kasar khas mesin Yamaha 155 cc cukup terdengar, terutama saat membuka gas.
Selain itu, WR 155R juga dilengkapi dengan 6 percepatan, beda dengan CRF150L dan KLX 150 BF SE yang hanya 5 percepatan.
Perbedaan paling terasa ketika diajak berjalan di on road.
Karena WR 155R seperti tidak kehabisan tenaga saat jalan di perkotaan, apalagi limiternya di sekitar 11.000 rpm.
Sedangkan kedua kompetitornya sudah terasa menggerung saat berjalan 70 km/jam.
Perkasanya mesin WR 155R juga terbukti dari hasil catatan pengetesan akselerasi menggunakan Racelogic.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR